Beberapa hari yang lalu, aku panen kompos lagi. Panen yang ditunda-tunda karena malas...hehehe.... Sebetulnya keranjang takakura-ku sudah dua kali penuh. Maksudnya, sudah ada 2 keranjang takakura yang kuisi dengan sampah dapurku. Berminggu-minggu kedua takakura-ku kudiamkan, tak kuisi (karena sudah penuh), tak kuaduk, tak kubuka. Sementara sampah dapur kumasukkan ke LRB-LRB biopori dan komposter yang dapat menghasilkan pupuk cair. Lalau semua "tempat sampah" itu penuh.... yah.... mau tidak mau, aku harus memanen kompos dari takakura-ku.
Kejutan! Ternyata kompos sudah jadi, tidak berbau dan bebas belatung! Rupanya dengan mendiamkannya selama 1 hingga 2 bulan setelah kompos matang, belatung-belatung raksasa, salah satu produk tambahan yang kutemukan saat panen yang lalu, menjadi mati.
Pelajaran dari keranjang takakura kemarin :
- Tidak perlu buru-buru memanen takakura.
- Buat lebih dari satu keranjang takakura untuk menambah "nutrisi" kompos berupa protein yang berasal dari belatung.
hallo mbak melinda,
BalasHapusaku lagi belajar bikin takakura. di keranjang ku banyak ditemui belatung, seneng nemu banyak info ttg itu di sini..
thx mbak :)
Senang mengetahui tulisanku bermanfaat buat orang lain. Selamat membuat takakura.
BalasHapus