Minggu, 18 Desember 2011

Merayakan Natal sambil menjaga bumi

Kebanyakan suku-suku bangsa dimemiliki kearifan dalam memelihara lingkungan hidup yang diwariskan secara turun menurun. Sayangnya modernitas seringkali melenyapkan warisan ini, bahkan memunculkan tradisi baru yang justru merusak lingkungan hidup. Begitu juga untuk merayakan Natal. Ada baiknya mejadikan masa Natal tahun ini untuk memikirkan ulang tradisi di sekitar Natal yang selama ini kita pelihara.

Ada banyak tradisi di sekitar Natal yang bukan hanya tidak ada kaitannya dengan Natal, tapi juga menimbulkan masalah bagi lingkungan. Ada tradisi-tradisi yang sulit dilepaskan, namun dapat dimodifikasi untuk mengurangi masalah bagi lingkungan dengan sedikit pengorbanan dan kreativitas. Beberapa tulisan sebelum ini menguraikan beberapa tradisi di sekitar Natal yang tetap dapat dilakukan namun dengan cara yang berbeda.

Mari menjadikan saat Natal sebagai penyemangat untuk menghijaukan bumi kembali. Natal di Indonesia selalu terjadi pada musim penghujan. Musim penghujan adalah waktu yang tepat untuk menanam. Daripada mengirim kartu Natal yang terbuat dari kayu, lebih baik menanam untuk menciptakan habitat dan lingkungan hidup yang layak diwariskan bagi anak-cucu. Jadikan pohon Natal dan dekorasinya sebagai alat penyatu manusia dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Jadikan Natal sebagai saat untuk memberi tidak hanya kepada sesama, tetapi juga kepada lingkungan hidup. Jadikan saat kumpul keluarga besar sebagai kesempatan besar untuk memulai tradisi tahunan yang baru. Tradisi yang tidak lagi memeras sumber daya alam, tapi mengembalikan segala yang telah diambil selama ini kepada bumi. Dengan langkah kecil di masa Natal ini, mari memasuki tahun mendatang dengan semangat mengurangi beban bagi Ibu Bumi.

Selamat Natal

go green Indonesia!

Pesta Natal

Seperti yang akan dimuat dalam majalah Bethlehem terbitan GKI Surya Utama edisi 2011

Ada tradisi merayakan Natal di luar gereja yang biasanya berbentuk pesta. Hal yang selalu tersisa setelah pesta usai adalah sampah. Tanpa mengurangi makna silaturahmi yang terkandung di dalam tradisi ini, pesta dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan cara yang lebih bersahabat kepada lingkungan dibandingkan tahun-tahun yang lalu.

Bila pesta Natal merupakan ajang kumpul keluarga besar, laksanakan di rumah yang memiliki jumlah anggota keluarga paling banyak. Atau pilih lokasi pesta di tengah-tengah sehingga masing-masing keluarga tidak perlu menempuh perjalanan jauh yang berarti menghemat penggunaan bahan bakar fosil. Bila pesta dilakukan di tempat lain, sedapat mungkin menggunakan kendaraan secara kolektif sehingga penggunaan bahan bakar fosil lebih efektif.

Kebutuhan pesta seperti minuman ringan atau cemilan sebaiknya dibeli dalam kemasan besar untuk mengurangi jumlah sampah kemasan. Sedapat mungkin beli sayur-mayur dan buah-buahan lokal untuk mengurangi jejak karbon yang ditimbulkan dalam transportasi. Produk impor telah menempuh perjalanan ribuan kilometer sebelum tiba di toko dan transportasi ini menyumbang gas rumah kaca dalam jumlah besar ke atmosfir.

Hindari alat-alat makan sekali pakai. Memang lebih praktis menggunakan piring, gelas, dan sendok garpu sekali pakai, apalagi dalam jumlah banyak. Tetapi jauh lebih ramah lingkungan bila Anda memakai jenis yang bisa dipakai ulang (piring beling, sendok garpu logam, dan lainnya). Untuk minuman, hindari penggunaan air minum dalam kemasan dan sebagai gantinya, sediakan gelas kaca atau melamin serta air dalam gallon atau wadah lain. Sediakan juga beberapa lap penyeka sebagai ganti kertas tisyu.

Meskipun jenis makanan tidak mempengaruhi makna Natal, seringkali daging mendominasi menu pesta Natal. Kurangi masakan daging, terutama daging sapi karena ternak ini menghasilkan gas metana yang lebih berpotensi membentuk gas rumah kaca dibandingkan karbondioksida. Bila ikan menjadi salah satu menu, hindari ikan yang hampir punah dan dilindungi serta ikan yang masih anak-anak. Hindari juga ikan berukuran sangat besar karena akan memutus rantai makanan teratas dalam siklus ekologi.

Pemilahan sampah dapat dilakukan pada saat pesta, tanpa perlu menunggu usai. Sediakan beberapa wadah untuk meletakkan berbagai jenis sampah di tempat yang mudah dilihat sehingga tamu mengetahui di mana harus meletakkan sampahnya. Tempat meletakkan sisa makanan yang tidak habis dan kulit buah dibedakan dengan tempat plastik pembungkus dan tempat kertas bekas.

Manfaatkan saat kumpul untuk menularkan virus “bersahabat dengan lingkungan”. Sertifikat atau pin “pesta tanpa sampah” bisa menjadi buah tangan yang menarik bagi para tamu anak-anak.


go green Indonesia!

Hadiah Natal demi Ibu Bumi


Seperti yang akan dimuat dalam majalah Bethlehem terbitan GKI Surya Utama edisi 2011 (dengan sedikit perubahan)

Peristiwa Natal sering diartikan sebagai saatnya memberi, sehingga muncul tradisi memberikan hadiah Natal. Ada baiknya memikirkan kembali apakah kerabat yang selama ini ada dalam daftar penerima hadiah Natal Anda betul-betul membutuhkannya? Anak-anak tidak perlu dikeluarkan dari daftar, namun bentuk hadiah perlu dipertimbangkan. Sedapat mungkin hindari pemberian mainan yang menggunakan baterai, karena baterai nantinya akan menjadi sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun). Kalau baterai tetap diperlukan, gunakan baterai yang dapat diisi-listrik-ulang. Kerabat lain dan relasi umumnya tidak terlalu memerlukan hadiah Natal. Hadiah Natal lebih berfungsi sebagai penjaga tali silaturahmi. Karena itu dana hadiah Natal untuk kerabat dan relasi dapat dialihkan kepada partisipasi dana pada kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup atas nama kerabat yang akan diberi hadiah.

Ada banyak kegiatan pemeliharaan lingkungan yang memerlukan keterlibatan masyarakat agar dapat berjalan langgeng, misalnya mengadopsi pohon, badak Jawa, elang, orang utan, terumbu karang, penyu. Atau menjadikan mereka sebagai suporter lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan seperti Jakarta Green Monster, WALHI, WWF, Green Peace atau yang lainnya. Pemberian alternatif seperti ini selain bermanfaat bagi lingkungan, juga merupakan cara mengajak kerabat Anda untuk mempedulikan lingkungan.

Bila Anda menganggap hadiah Natal tetap harus diberikan dan sampai kepada kerabat Anda, berikan hadiah yang menumbuhkan rasa cinta lingkungan, misalnya :
- bibit tanaman
- kue yang dikemas dalam lunch box yang dapat dipakai berulang kali
- keranjang Takakura atau komposter lain berikut petunjuk pemakaiannya
- kursus bertanam sayur organik
- tiket wisata menanam mangrove, mencangkok terumbu karang, menangkar penyu hijau atau wisata lingkungan lainnya

Hadiah-hadiah seperti ini sifatnya personal dan unik sehigga tak terlupakan oleh penerimanya. Selain itu, dapat diberikan tanpa menggunakan kertas pembungkus. Asal tahu saja, untuk menghasilkan 1 kg kertas pembungkus yang umumnya digunakan hanya 1 kali memerlukan 1,3 kg batubara dan prosesnya melepaskan 3,5 kg CO2 ke udara.

Bila Anda memutuskan tetap memberikan hadiah seperti tahun-tahun yang lalu, hindari produk-produk impor karena untuk mendatangkannya harus menempuh ribuan kilometer dan memerlukan bahan bakar fosil untuk transportasinya. Selain itu, gunakan sesedikit mungkin pembungkus maupun pernak-pernik hiasan dari bahan sintetis. Pembungkus tidak harus terbuat dari kertas. Cobalah membuat pembungkus sendiri dari selendang, handuk, atau taplak meja yang dapat digunakan juga sehingga hadiah Natal tidak menyisakan sampah. Ada seni membungkus menggunakan kain yang disebut furoshiki. Seni furoshiki yang membungkus hadiah Natal akan menambah nilai pemberian Anda.


Kalau memang perlu membeli kertas pembungkus, gunakan kertas daur ulang dan hindari kertas berlapis metalik mengkilat atau kertas berlaminasi karena keduanya lebih sulit didaur ulang. Gunakan selotip sesedikit mungkin atau menggantinya dengan pita, dengan demikian kertas pembungkus dapat dibuka tanpa merusaknya sehingga dapat digunakan lagi. Sentuhan akhir dapat dibuat dengan bahan alami, misalnya daun pinus dan buah pinus kering.

Bila Anda menerima hadiah, lepaskan pernak-pernik hiasan dan buka kertas pembungkusnya dengan hati-hati. Pernak-pernik dapat digunakan untuk dekorasi pohon natal atau rumah. Kertas pembungkus dapat digunakan lagi untuk membungkus hadiah yang lebih kecil, menyampul buku atau kertas catatan di samping telepon. Bila hadiah yang Anda terima ternyata tidak Anda perlukan, sumbangkan kepada orang lain yang lebih memerlukannya.

NB :

Jakarta Green Monster (JGM) merupakan perkumpulan relawan lahan basah Jakarta yang mulai beraktifitas di Suaka Margasatwa Muara Angke sejak tahun 2005. Kegiatan JGM difokuskan pada usaha perlindungan lahan basah yang masih dimiliki Jakarta dengan melibatkan seluruh warga Jakarta dan stakeholder terkait, seperti sektor swasta sampai institusi pemerintah. Kegiatan yang dilakukan antara lain pendidikan lingkungan, kampanye lingkungan, riset monitoring dan pendampingan masyarakat.

WWF
(World Wild-life Fund) adalah organisasi yang memperjuangkan perlindungan satwa dunia yang memiliki perwakilan di Indonesia. Telp 021-5761 076 (pada hari dan jam kerja) atau e-mail contactcenter@wwf.or.id

WALHI
(Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) adalah organisasi lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. Berkantor di Jl. Tegalparang Utara 14, Mampang-Jakarta Selatan 12790. Telp 021 7919 3363/7941 673

Green Peace
adalah organisasi yang berjuang untuk mempersaksikan dan menyelmaatkan kerusakan lingkungan melalui konfrontasi tanpa kekerasan. Perjuangan dapat terus berlansung dengan dukungan dana dari masyarakat secara perorangan. Organisasi ini bergerak secara independen, tidak untuk kepentingan politik atau komersial pihak tertentu.


BEBERAPA PROGRAM ADOPSI SATWA DAN POHON DI INDONESIA

Rhino Care diselenggarakan oleh WWF bagi badak bercula satu. Donasi dapat diberikan secara berkelanjutan (Nature Guardian) atau satu kali (Sahabat Satwa & WWF Ranger). Kontak email gift4earth@wwf.or.id

Adopsi pohon merupakan usaha memperluas kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Adopsi 1 buah pohon dengan masa pemeliharaan 3 tahun dapat diberikan senilai Rp 108.000. Adopsi dapat dilakukan secara kolektif melalui 89,2 FM Green Radio yang beralamat di Jl. Utan Kayu No. 68H Jakarta Timur 13120. Tlp. 021-8573388. Adopsi dalam jumlah besar (400 pohon untuk lahan 3 hektar) melalui Conservation International Indonesia. (CP : Agus Sriyanto 0813 1095 9904, 021-7883 8624, email : asriyanto@conservation.org atau Anton Ario 0812 9363 308, 0251-224 963, email : aario@conservation.org

Suaka Elang di Taman Nasional Halimun-Salak. Orang Tua asuh akan mendapatkan laporan perkembangan elang yang di adopsi setiap 3 bulan sekali. Suaka Elang berkantor di Komplek Gedung PHKA Bogor Jl. Ir. H. Djuanda No. 15 Lt.2/55 Bogor 16001Jawa Barat- Indonesia. Email info@suakaelang.org

Adopsi orang utan merupakan program The Borneo Orangutan Survival (BOS)Foundation. Adopter akan mendapatkan sertifikat adopsi, foto orangutan yang diadopsi, cerita latar belakang orangutan yang diadopsi dan laporan perkembangan minimal 6 bulan sekali. Kontak email : bosfundraising@orangutan.or.id

Adopsi terumbu karang diprakarsai oleh WWF. Donasi dapat diberikan melalui http://mycoraltriangle.wwf.or.id/coralweb/ dan donatur dapat menentukan sendiri lokasi terumbu karang yang akan diadopsi. Dana yang terkumpul akan dipakai untuk membiayai konservasi di kawasan Coral Triangle tersebut yang meliputi enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Pulau Solomon, dan Timor Leste. Selain itu, masih banyak lembaga-lembaga lokal yang memfasilitasi adopsi terumbu karang.
go green Indonesia!

Pohon Natal dan dekorasinya

Seperti yang akan dimuat dalam majalah Bethlehem terbitan GKI Surya Utama thn 2011 (dengan sedikit perubahan)

Di negara-negara dengan 4 musim di belahan bumi bagian utara, cemara dan pinus merupakan tumbuhan yang masih dapat bertahan pada saat Natal selain lumut, karena itu digunakan sebagai pohon Natal. Meskipun ada juga yang menggunakan pohon buatan dari bahan PVC, pohon hidup merupakan pilihan utama di sana. Di beberapa negara, pohon cemara dan pinus dibudidayakan sehingga tidak merusak hutan meskipun setiap tahun dikonsumsi dalam jumlah besar. Setelah lewat masa Natal, pohon-pohon ini dibuang dan sampahnya dapat membusuk secara alamiah sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan.

Di negara tropis seperti Indonesia, segala macam pohon dan tanaman dapat hidup pada masa Natal. Kalau pohon Natal dikaitkan dengan makna kehidupan yang dirayakan pada saat Natal, ada banyak pohon selain cemara dan pinus yang dapat dipakai sebagai pohon Natal. Anehnya sebagian besar pohon Natal di Indonesia merupakan pohon buatan yang dibuat mirip cemara atau pinus. Bahkan yang disebut sebagai “pohon Natal bersahabat dengan lingkungan” adalah pohon buatan berbentuk pohon pinus atau cemara yang dibuat dari sampah plastik . Memang pohon buatan dapat bertahan lama dan dapat digunakan berkali-kali, namun pohon buatan yang berbahan baku logam dan turunan PVC membutuhkan energi yang besar untuk membuatnya. Tidak jarang pohon buatan ini diproduksi di tempat yang jauh sehingga memerlukan bahan bakar fosil dalam jumlah sangat besar untuk sampai ke Indonesia. Setelah tidak digunakan lagi, pohon buatan ini berpotensi mencemari lokasi penimbunan sampah hingga puluhan tahun karena tidak mudah hancur secara alamiah.

Sudah saatnya mempertimbangkan pohon dan tanaman hias lainnya sebagai pohon Natal. Pohon dan tanaman merupakan penyerap karbon dioksida dan mampu menurunkan suhu rata-rata rumah. Bisa juga memanfaatkan pohon yang ada di halaman tanpa perlu mencabutnya. Bila pohon harus dibeli, belilah pohon lokal yang dijual di tempat yang tidak jauh. Pilihlah pohon yang berakar sehingga bisa ditanam lagi setelah perayaan Natal usai.

Dekorasi pohon Natal dapat dibuat sendiri dengan mendaur ulang sampah atau memanfaatkan hiasan bingkisan Natal dan kartu Natal yang didapat tahun lalu. Atau dari bahan alami seperti jagung, kayu manis, buah-buahan atau bunga segar maupun kering. Bila pohon yang dihias adalah pohon di halaman, hiasan dapat berupa biji-bijian untuk mengundang burung, serangga, bunglon, dan hewan lainnya. Binatang-binatang ini akan menjadi hiasan pohon Natal yang alami, indah bahkan menghasilkan suara asli, bukan mesin.

Pilihlah lampu Natal LED yang hemat energi karena hanya menggunakan 1/20 watt untuk masing-masing lampu. Lampu Natal biasa menggunakan listrik 2,5 watt. Nyalakan lampu seperluya. Bila pohon berada di dalam ruangan, matikan lampu-lampu ruangan pada saat lampu pohon Natal dinyalakan. Pada saat penghuni rumah pergi, lampu pohon Natal tidak perlu dinyalakan. Matikan lampu itu pada siang hari dan sebelum tidur.

Mari merayakan Natal dengan mengembalikan hak hidup makhluk lain di sekitar kita. Bila mereka mendapatkan kembali hak hidup mereka, kualitas hidup manusia juga akan meningkat.

Kartu Natal, perlukah?

Seperti yang dimuat dalam warta jemaat GKI Surya Utama 18 Desember 2011 (dengan sedikit perubahan)


Satu minggu lagi Natal. Salah satu persiapan yang umum dilakukan menjelang Natal adalah membeli kartu Natal. Mari berpikir ulang sebelum membelinya tahun ini. Seberapa banyak kita perlu mengirimkan kartu Natal? Sebagian besar orang yang hendak kita berikan ucapan dapat kita jumpai di gereja dan di tempat kerja. Ucapan selamat secara langsung dan diiringi jabat tangan merupakan cara paling tradisional dan memiliki makna mendalam bila diucapkan setulus hati. Sebagian lagi memiliki pesawat telepon atau akun di media sosial. Ucapan selamat melalui e-card, SMS, MMS, BBM, Facebook atau media lain merupakan hal yang lumrah saat ini. Cukup menggunakan salah satunya agar ucapan tidak menjadi basi dan penggunaan energi listrik untuk mengirimkan pesan elektronik tidak menjadi sia-sia. Sisanya adalah kerabat yang sudah pasti tak ditemui di gereja atau di tempat kerja dan tidak memiliki perangkat komunikasi di atas. Hanya merekalah yang berhak menerima ucapan selamat melalui kartu.

Membatasi pengiriman kartu Natal berarti turut berperan mengurangi penebangan pohon sebagai bahan baku kartu Natal. Untuk membuat 3000 lembar kartu membutuhkan pengorbanan 1 batang pohon. Belum termasuk bahan bakar fosil yang digunakan untuk memprosesnya menjadi kartu serta gas karbondioksida yang dilepaskan selama proses pembuatan. Padahal, jarang dijumpai penggunaan kartu Natal lebih dari satu kali. Artinya setelah sampai kepada penerimanya, kartu Natal akan menjadi sampah.

Bila kartu Natal memang harus dikirimkan, pilihlah kartu Natal dari bahan-bahan daur ulang atau yang hasil penjualannya didonasikan untuk kegiatan sosial. Atau buat sendiri kartu ucapan Natal Anda dari bahan-bahan yang bekas. Bila Anda menerima kartu Natal, jangan membuangnya. Kartu Natal bekas dapat digunakan misalnya untuk penahan lelehan lilin, pembatas buku, dekorasi Natal atau lainnya. Bisa juga dipakai lagi sebagai kartu ucapan. Dengan mencantumkan alasan pengguna-ulangan kartu demi masa depan bumi yang lebih baik pada kartu Natal bekas, kartu Natal daur ulang mempunyai nilai lebih daripada sekedar ucapan selamat Natal.

Rayakan Natal tahun ini dengan lebih berpihak kepada nasib ibu bumi kita.

go green Indonesia!

Senin, 24 Oktober 2011

BILA MASIH ADA KANTONG PLASTIK KRESEK

Sudah banyak yang mengetahui kalau Kantong Plastik Kresek (selanjutnya hanya disebut KPK saja) itu tidak bersahabat dengan lingkungan. Menolak KPK dari pedagang sudah menjadi perilaku sehari-hari. Seharusnya tidak ada lagi KPK yang diterima dari pasar. Namun masih ada KPK yang berhasil memasuki rumah, karena ada banyak keadaan yang memaksa kita menerima KPK, contohnya :

  • Kelalaian sendiri, yaitu saat berbelanja tidak membawa tas, jadi terpaksa menerima KPK.
  • Penjual sudah mengemas dagangannya dalam KPK. Kalau kita hanya mengambil isinya, pasti KPKnya akan dibuang oleh pedagang karena dianggap tidak layak dipakai lagi.
  • Pada saat membeli barang dalam ukuran besar, penjual memaksa menempelkan KPK sebagai bukti barang tersebut sudah dibayar.
  • Ada pemberian barang atau makanan dan dikemas dalam KPK. Rasanya tidak sopan bila kita mengambil isinya saja lalu mengembalikan KPKnya.
Yang dapat dilakukan terhadap KPK ini adalah membersihkan kantong kresek, lipat rapi dan simpan di tempat yang mudah diingat agar mudah mengambilnya lagi untuk dipergunakan lagi. Gunakan kantong kresek ini berkali-kali sampai keadaannya sudah tidak layak pakai, baru dimanfaatkan untuk menampung sampah. (Kalau sudah terbiasa memilah sampah, tentu kebutuhan KPK untuk tempat sampah tidak terlalu banyak). Bila koleksi KPK sudah terlalu banyak, berikan kepada pedagang untuk digunakan kembali.

dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama


go green Indonesia!

TIDAK CUKUP HANYA MEMBAWA TAS

Pergi ke pasar merupakan salah satu hal rutin yang dilakukan oleh ibu rumah tangga atau pembantunya. Sudah banyak yang menyadari perlunya membawa tas belanja pada saat pergi ke pasar. Bila sungguh-sungguh ingin menghentikan penggunaan kantong plastik, jangan lupa beberapa hal berikut :
  • Bawa beberapa tas sebagai pengganti kantong plastik untuk membungkus sayur dan benda lain secara terpisah atau untuk menampung buah, telur dan benda lain yang perlu ditimbang.
  • Bawa kotak plastik bertutup bila berencana membeli daging mentah. Daging, khususnya ikan, dan binatang air lainnya biasanya basah dan sering mengotori mobil. Penggunaan kantong plastik untuk membungkus bahan ini seringkali membutuhkan kantong plastik lagi untuk mencegah kebocoran. Kotak plastik tidak memerlukan kantong plastik lagi kalau ditempatkan rapi di dalam tas dan lebih mudah dibersihkan untuk digunakan lagi dibandingkan kantong plastik.
  • Bawa rantang atau kotak bila berencana membeli makanan matang. Sekarang ada rantang dengan dilengkapi lapisan karet pada bagian tutupnya sehingga dapat digunakan untuk membawa makanan berkuah tanpa resiko tumpah.
  • Beli kecap, minyak goreng, shampoo, sabun dan bahan cair lain dalam kemasan besar. Ini berarti menghemat sumber daya untuk kemasan. Bila terlalu banyak, ajak teman atau saudara untuk patungan untuk membelinya.
Meskipun sudah banyak dianjurkan dan dikampanyekan, hingga saat ini masih jarang dijumpai pembeli yang membawa tas sendiri untuk berbelanja. Perilaku menolak kantong plastik menjadi hal yang istimewa di mata pedagang. Ada juga pedagang yang berterimakasih dan berharap lebih banyak lagi orang yang membawa tas sendiri, karena itu berarti mengurangi anggaran belanjanya. Beberapa pedagang di pasar bahkan ada yang mengapresiasi pembeli yang menolak kantong plastik dengan memberikan bonus barang dagangannya.

Memang agak repot dalam mempersiapkan diri sebelum berbelanja. Namun, bukankah wajar merepotkan diri untuk memberikan warisan bumi yang layak huni bagi anak dan cucu kita?

dalam proses pemuatan dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

BERHENTI MENGGUNAKAN KANTONG PLASTIK KRESEK

Banyak orang yang sudah mengetahui perlunya mengurangi penggunaan kantong plastik kresek (selanjtnya disebut KPK saja), tapi sedikit sekali yang benar-benar berhenti menggunakan KPK pada saat berbelanja. Berikut ini beberapa tips mengurangi penggunaan KPK.

  • Sediakan tas yang mudah dilipat dan dibawa ke mana-mana. Tas ini tidak perlu dibeli khusus, karena sering dibagikan dalam seminar, rapat kerja, pertandingan bahkan ada yang menjadikannya sebagai souvenir pernikahan.
  • Simpanlah tas ini di dalam tas / ransel yang dibawa saat bepergian atau di dalam kendaraan. Dengan demikian tidak lagi ada alasan lupa membawa tas belanja dan di manapun Anda dapat berhenti untuk berbelanja.
  • Ingatkan kasir bahwa Anda tidak memerlukan KPK pada saat membayar. Biasanya kasir secara otomatis memasukkan belanjaan ke dalam KPK. Ada beberapa toko yang mempunyai kebijakan untuk membuang KPK yang tidak jadi digunakan dengan alasan sudah lecek. Jadi ingatkan sebelum kasir mengeluarkan KPK.
  • Jelaskan pada kasir alasan Anda membawa tas sendiri. Syukur-syukur ada pembeli lain yang mendengarkan. Masih banyak orang yang tidak mengerti kenapa harus mengindari penggunaan KPK. Ini adalah salah satu cara menularkan virus mencintai lingkungan.
  • Jika lupa membawa tas belanja dari rumah, masukkan belanjaan ke dalam ransel, tas atau saku pakaian. Jika hanya membeli produk yang berukuran kecil dan dalam jumlah sedikit, seperti permen, odol, sabun, baterai, atau air kemasan, bawa saja dengan tangan, atau masukkan ke dalam kantong celana atau tas
dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama


go green Indonesia!

PLASTIK DAN MASALAH LINGKUNGAN YANG DITIMBULKANNYA 4

Belakangan ini muncul kantong plastik kresek yang berlabel eco plastic. Nampaknya plastik ini menjadi populer sebagai plastik yang bersahabat dengan lingkungan dan mampu mengatasi masalah akibat penggunaan kantong plastik biasa. Eco-plastic mengandung singkong, jagung atau bahan organik lainnya sehingga lebih cepat hancur.

Berikut ini fakta mengenai eco-plastic :
  • Biaya produksi lebih mahal dibandingkan biaya produksi plastik biasa.
  • Lebih mudah robek dan tidak sekuat plastik biasa, sehingga hanya dapat digunakan satu kali sebelum dibuang.
  • Menciptakan varian sampah baru
  • Tidak seluruh bahan eco-plastic dapat hancur dengan sendirinya
  • Menciptakan kebutuhan lahan baru untuk menanam bahan baku eco-plastic yang bukan tidak mungkin akan menggunduli hutan bila produksi terus meningkat karena permintaan pasar
Meskipun masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh si lentur murah meriah ini begitu besar, plastik terus diproduksi, didaur ulang dan dipakai hanya satu kali. Karena pasar terus memintanya. Yang diperlukan sebagai pengganti kantong plastik kresek bukanlah eco-plastic, tetapi tas berbahan dasar bukan plastik dan dapat digunakan hingga ratusan atau ribuan kali.

dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

PLASTIK DAN MASALAH LINGKUNGAN YANG DITIMBULKANNYA 3

Masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh plastik tidak hanya ada pada saat proses pembuatan dan saat menjadi sampah, tetapi juga saat didaya-guna-ulangkan dan didaur ulang.

Saat ini banyak pengrajin mendaya-guna-ulangkan sampah plastik menjadi tas, ikat pinggang, hiasan dan benda-benda bermanfaat lainnya. Biasanya berlatarbelakang keprihatinan akan banyaknya sampah plastik. Banyak produsen consumer goods mendorong, memberi semangat serta memamerkan hasil karya para pengrajin ini. Sayangnya apresiasi terhadap kreativitas ini seringkali hanya sebatas membelinya. Setelah itu disimpan di tempat yang tak terjangkau hingga lama kelamaan berdebu, lalu dibuang dan menjadi sampah. Padahal dosa sampah produsen dan konsumen consumer goods dalam kemasan plastik tidak terhapus melalui pameran,penjualan dan pembelian hasil karya para pengrajin ini.

Di tempat lain, kreativitas mengolah sampah menjadi hiasan difasilitasi oleh pabrik yang membuat bahan baku kerajinan tangan dari plastik, seperti sedotan, gelas khusus untuk kerajinan tangan. Akhirnya kerajinan tangan dibuat dari plastik baru, tidak lagi dari plastik bekas. Misi mengatasi sampah plastik menjadi semakin jauh.

Bila didaur ulang menjadi plastik lagi, prosesnya meninggalkan jejak karbon yang besar. Plastik yang didaur ulang adalah segala jenis plastik bekas yang mungkin saja pernah bersentuhan dengan bahan beracun dan tidak higienis. Proses ini menggunakan bahan bakar fosil dan melepaskan racun dioxine dan gas yang mengandung karbon, salah satu unsur pembentuk gas rumah kaca. Selain itu, memerlukan bahan pengisi yang lagi-lagi berbahan baku minyak bumi. Hasilnya berupa plastik hitam yang justru dihindari penggunaannya. Pendaur-ulangan plastik hanya memperpanjang usia plastik sebelum akhirnya menjadi sampah.

Mendaya-guna-ulangkan atau mendaur-ulang sampah plastik tidak mengatasi masalah sampah plastik, , malah menjadikannya semakin rumit. Sampah masih ada dan makin banyak karena terus diproduksi. Ini hanya dapat dikurangi dengan menghentikan penggunaan plastik dan pembelian consumer goods dalam kemasan kecil.

dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

PLASTIK DAN MASALAH LINGKUNGAN YANG DITIMBULKANNYA 2

Selama plastik masih dimanfaatkan, plastik akan diproduksi terus. Selama plastik masih diproduksi, sampah plastik akan ada terus. Sampah plastik menjadi masalah tak berujung saat ini sekalipun banyak ide kreatif yang muncul untuk mengatasinya.

Ide kreatif pertama yang banyak dilakukan di tingkat rumah tangga adalah memakai Kantong Plastik Kresek (selanjutnya disebut KPK saja) bekas belanja sebagai kantong penampung sampah. Faktanya lebih banyak KPK yang langsung dibuang setelah sekali pakai dibanding yang dimanfaatkan sebagai kantong sampah. Sampah rumah tangga dalam satu hari hanya memerlukan 1 atau 2 KPK. Padahal saat berbelanja ada 5 hingga 10 KPK yang diberikan oleh penjual, tergantung banyaknya belanjaan. Fakta lainnya adalah dijualnya kantong plastik khusus untuk sampah. Padahal sampah tidak memerlukan plastik dan hampir 100% KPK yang diproduksi akan menjadi sampah. Fakta-fakta ini membuat masalah sampah plastik semakin rumit dan tidak jelas ujung pangkalnya.

Untuk keluar dari kerumitan yang berputar di sekitar plastik sampah rumah tangga, jalannya hanyalah dengan mengurangi sampah sehingga kebutuhan KPK untuk menampung sampah juga berkurang. 90% sampah rumah tangga bisa dibuat kompos atau dipakai lebih lama atau didaur ulang. Kalau KPK tidak menjadi kebutuhan, maka tolaklah pemberian KPK dari penjual dan bawalah tas belanja sendiri dari rumah.

dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama


go green Indonesia!

PLASTIK DAN MASALAH LINGKUNGAN YANG DITIMBULKANNYA 1

Penemuan plastik dan perkembangan teknologi pembuatannya merupakan langkah besar umat manusia. Dengan sifat-sifat yang ringan, kedap air dan udara, higienis, tahan karat, tidak bisa membusuk, sulit terurai secara alami, serta mudah diproduksi secara massal dengan harga murah, plastik menjadi pilihan favorit dalam segala bidang.

Sayangnya, keunggulan plastik dibanding bahan lain ini pula yang memjadikan plastik sebagai sumber masalah lingkungan yang rumit. Masalah lingkungan sudah dimulai sejak plastik diproduksi. Plastik dibuat dari polimer sintetis yang berbahan baku minyak bumi yang jumlahnya semakin terbatas. Proses pembuatan plastik melalui banyak tahap yang semuanya memerlukan bahan bakar fosil. Setelah jadi, pendistribusian produk plastik ke konsumen lagi-lagi memerlukan bahan bakar fosil.

Sebagian besar plastik berbentuk lembaran hanya digunakan 1 kali. Setelah digunakan, baik dibuang secara sembarangan, dibuang di tempat sampah, maupun dipilah dari sampah lain, plastik tetap menjadi sumber masalah lingkungan.

Bila dibuang sembarangan lalu masuk ke saluran air, akan terjadi pendangkalan sungai. Bila terbawa aliran sungai dan masuk ke laut akan membuat mati tersedak satwa laut yang mengiranya sebagai ubur-ubur, mangsanya. Bila terkumpul di dalam tanah akan membentuk lapisan kedap air sehingga mengganggu penyerapan air ke dalam tanah yang mengakibatkan banjir. Plastik yang ditumpuk di dalam tanah juga akan menyulitkan akar tanaman menjangkau air, sehingga mati. Bila dibuang di tempat sampah bersama sampah lain dan dibakar akan mengeluarkan gas-gas beracun.

Plastik memang murah dan praktis. Tapi tidak berarti harus dibuang setelah dipakai satu kali. Bila sudah tidak layak pakai lagi, pisahkan sampah plastik dengan sampah lainnya dan pastikan sampah plastik sampai kepada pihak yang dapat mendaur-ulangnya.

Dalam proses pemuatan di warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Rabu, 19 Oktober 2011

Memilah sampah saja tidak cukup

Memilah sampah adalah tahap awal pengelolaan sampah. Sampah yang bercampur akan sulit digunakan kembali, didaur ulang atau dibuat kompos sebab proses penghancuran setiap jenis barang berbeda-beda. Sayuran yang hancur dalam hitungan hari akan menimbulkan bau tak sedap bila bercampur dengan sampah kertas dan plastik. Kertas yang baru terurai dalam waktu 2-5 bulan tidak dapat didaur ulang bila sudah bercampur dengan air lindi hasil pembusukan sayuran. Padahal bila dipilah dan ditangani dengan benar, sampah sayuran dapat dibuat menjadi kompos yang tidak berbau dan sampah kertas dalam keadaan kering dapat didaur ulang menjadi kertas lagi.

Produsen sampah berada di setiap rumah tangga. Bila kegiatan memilah sampah dilakukan sejak sampah diproduksi, maka masalah sampah perkotaan akan teratasi. Mulailah dengan memisahkan sampah basah dari sampah kering di rumah. Setelah itu, jangan biarkan sampah terpilah diambil oleh tukang sampah, karena kemungkinan besar mereka akan menyatukannya kembali. Agar pekerjaan memilah sampah tidak menjadi sia-sia, pastikan sampah yang terpilah diambil atau diberikan kepada pemulung atau lapak sesuai spesialisasinya.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama 
go green Indonesia!

Memilah sampah kertas

Ada bermacam-macam sampah kertas yang kita hasilkan. Sebelum melakukan pemilahan kertas, sebaiknya kita mengetahui kertas jenis apa yang diterima oleh pengepul sampah kertas kita. Tidak semua jenis kertas diterima oleh semua pengepul kertas.
  • Kertas putih yang terdiri dari: HVS putih,buku tulis, karcis parkir, tol, slip ATM, kwitansi, amplop. 
  • Boncos yang terdiri dari HVS berwarna, post-it, kartu undangan, kartu nama, bungkus rokok, bungkus pasta gigi, kotak biskuit, cereal, susu bubuk 
  • Kertas koran dan produk dengan bahan koran lainnya, 
  • majalah dan buku 
  • kardus kemasan seperti mi instan, air minum Jenis-jenis kertas di atas umumnya diterima oleh semua pengepul kertas karena dapat didaur ulang menjadi kertas lagi tanpa perlu penanganan khusus. 
Ada beberapa jenis kertas lain lagi yang hanya diterima oleh pengepul tertentu, yaitu ;
  • kertas yang sudah bercampur dengan plastik, yaitu kertas yang tidak dapat disobek. 
  • kemasan tetrapak yang bercampur dengan plastik dan aluminium 
Jenis-jenis kertas ini memerlukan penanganan khusus untuk memisahkan kertas dari bahan-bahan lainnya. Sebelum Anda menjual sampah kertas, sebaiknya kertas Anda pilah dulu menurut kategori yang diterima pengumpul barang bekas di lapak. Siapkan tempat sampah untuk jenis yang berbeda-beda.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Sampah kertas

Kertas merupakan barang yang dianggap murah, karena itu pemborosan kertas sering dilakukan tanpa sadar. Di antaranya adalah
  • pembuatan brosur sebagai media promosi yang seringkali tidak habis dibagikan atau dibagikan kepada orang yang langsung membuangnya sebelum membaca isinya. 
  • Penggunaan kertas baru dengan ukuran besar untuk mencatat hal kecil
  • pembagian gimmick berupa notes dalam seminar dan rapat
  • pencetakan makalah yang masih berupa draft adalah contoh lain perilaku pemborosan kertas. 
Berikut ini adalah fakta tentang produksi kertas :
  •  92 %bahan baku kertas berasal dari illegal logging, sisanya berasal dari hutan tanaman industri(HTI). 
  • Satu rim kertas A4 menghabiskan sebatang pohon berusia minimal 5 tahun. 
  • Suatu lahan pepohonan kayu keras setinggi 4 kaki panjang 4 kaki dan lebar 8 kaki dapat menghasilkan 942.100 halaman buku atau 4.384.000 perangko atau 2.700 eksemplar koran. 
  • Ada banyak sumber daya alam yang tidak diperhitungkan dalam ongkos produksi. 13 batang pohon besar, 400 liter minyak, 4.100 Kwh listrik dan 31.780 liter air diperlukan untuk menghasilkan 1 ton kertas. Ini belum termasuk kepunahan ekosistem hutan dan jejak karbon yang ditinggalkan. 
Kertas dianggap murah karena konsumen tidak pernah membeli kertas dengan “harga sebenarnya”. Sudah tiba saatnya untuk berpikir 2 kali sebelum menggunakan kertas.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Sampah obat

Untuk berjaga-jaga, biasanya kita menyimpan beberapa jenis obat standar di rumah. Obat-obatan yang paling umum menjadi "stok" di dalam rumah tangga adalah obat pusing, diare, demam, batuk, dan lain-lain. Selain itu, untuk menjaga kesehatan anggota keluarga, di rumah juga tersedia beberapa jenis vitamin dan mineral. Kadang-kadang sebelum obat dan vitamin  habis, ternyata tanggal penggunaannya sudah kadaluarsa. Atau obat yang biasanya dikonsumsi, dihentikan pemakaiannya oleh dokter. Atau yang juga sering terjadi, obat yang sudah dibeli atas anjuran dokter, tidak dikonsumsi karena alasan malas atau lupa. Padahal, membuang obat ke lingkungan begitu saja ternyata berbahaya seperti halnya membuang racun.

Berikut ini adalah tips penggunaan obat untuk mengurangi sampah obat :
  1. Sebelum membeli obat bebas, cek terlebih dahulu persediannya di rumah, agar tidak mubazir 
  2. Belilah obat bebas (yang tidak perlu resep dokter) secukupnya, sesuai perkiraan kebutuhan penggunaannya dalam masa kira-kira 1 tahun. 
  3. Pilihlah obat bebas yang batas kadaluarsanya masih cukup lama, agar obat habis sebelum kadaluarsa. 
  4. Kurangi kebiasaan pergi ke banyak dokter untuk satu penyakit. Jika perlu mencari second opinion, jangan lupa informasikan obat yang sudah diberikan dokter sebelumnya. Kalau perlu bawa obatnya. Hal ini untuk menghindari pemberian jenis obat yang sama tapi dengan merek dagang berbeda. 
  5. Simpan sisa obat yang belum habis masa pakainya di lemari es, agar tahan lama. Obat dapat digunakan untuk jangka panjang hingga batas masa kadaluarsa selama bungkus tidak rusak, tidak berubah warna dan bau, Antibiotika bukanlah jenis obat yang dapat disimpan, karena merupakan obat yang harus habis diminum.
 pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Lerak, pencuci yang bersahabat dengan lingkungan

Lerak adalah buah berbiji yang mengandung saponin yang berfungsi sebagai pelarut kotoran karena sifat alkaloidnya. Ada perbedaan mencuci dengan lerak dibandingkan dengan deterjen. Busanya hanya sedikit dan tidak ada kesan licin saat mencuci. Sebaliknya, yang terasa adalah kesat karena sifat alkaloidnya. Itulah sebabnya tidak diperlukan banyak air untuk membilas. Air bekas mencuci tidak meracuni tanah dan air sehingga aman bagi tanaman di kebun. Banyak air yang dihemat bila menggunakan lerak untuk mencuci.

Penggunaan deterjen menimbulkan kekakuan pada pakaian. Untuk mengatasinya digunakan larutan pelembut. Selain itu, bila pakaian tidak kering dalam waktu 1 hari, akan timbul bau apek. Karena itu diperlukan pewangi. Kedua bahan tambahan ini tidak diperlukan bila mencuci menggunakan lerak, karena kain tetap lembut dan tidak berbau. Ini juga berarti tidak ada lagi sampah plastik kemasan deterjen, pelembut, pengharum. Selain itu, jumlah bahan kimia sintetik di rumah yang berpotensi menimbulkan alergi juga berkurang. Mencuci menggunakan lerak adalah cara mencuci yang bersahabat dengan lingkungan.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama



go green Indonesia!

Hidup organik, bersahabat dengan lingkungan

Saat ini banyak orang menderita asthma dan alergi. Pencetus umumnya adalah produk-produk sintetis tidak ramah lingkungan yang digunakan di dalam rumah, mulai dari pengharum ruangan, kamper di lemari baju dan kamar mandi, pelembut dan pewangi cucian baju, pembersih lantai , pembasmi nyamuk hingga pembersih kamar mandi. Mengurangi penggunaan bahan sintetis dalam rumah akan mengurangi faktor pencetus alergi.

Ada banyak bahan alamiah yang dahulu digunakan oleh nenek moyang kita namun saat ini nyaris dilupakan. Berikut ini adalah beberapa kearifan warisan nenek moyang kita :
  1. Minyak sereh untuk mengusir nyamuk bila diteteskan pada air pembersih lantai 
  2. Minyak cengkeh sebagai antiseptik sebagai bila diteteskan pada air pembersih lantai 
  3. Merica untuk mencegah datangnya rayap bila ditaburkan di lemari kayu 
  4. Lerak sebagai pencuci serba guna, mulai dari pakaian, kaca, perabotan dapur bahkan dapat mempertahankan kelembaban kulit saat digunakan untuk membersihkan tubuh 
  5. Minyak-minyak esensial harum sebagai mengharumkan ruangan, lemari dan pakaian 
  6. Cuka dan soda kue sebagai pembersih serba guna 
pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
 go green Indonesia!

Kemasan aseptik

Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi. Kotak ini terdiri dari lapisan kertas, aluminium dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi kemasan dari ancaman bakteri. Karena kelebihannya ini, banyak produk yang kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan aseptik. Kemasan aseptik dikenal juga dengan "Tetra Pak" digunakan untuk minuman juice, susu, teh, santan dll. Akibatnya kemasan ini ikut berperan dalam menambah jumlah sampah di perkotaan.

Syukurlah, ada pengusaha yang mau melakukan daur ulang terhadap kemasan jenis ini. Karena itu sebaiknya dipilah sejak dari dalam rumah. Caranya :
  1. Jika kemasan sudah kosong, buka sisi atas/ bawah kemasan, lalu ratakan kotak kemasan dan tutupnya dibiarkan terbuka. 
  2. Bisa juga sisi sampingnya digunting hingga bentuk kemasan menjadi menjadi lembaran, untuk memudahkan pencucian.
  3. Cuci bagian dalamnya dengan air agar bersih dan tidak berbau/berjamur 
  4. Sesudah itu keringkan dengan diangin-anginkan, agar tidak lembab 
  5. Simpan kemasan tersebut di tempat tersendiri dan kumpulkan. 
  6. Bila terkumpul cukup banyak, apalagi bila dilakukan secara kolektif dalam suatu komunitas, ada pengepul yang mau mengambilnya.
pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama go green Indonesia!

Sampah nasi kotak

Hidup saat ini serba diburu-buru. Semua harus serba cepat dan harus didukung hal-hal yang praktis dan tidak merepotkan. Termasuk soal makanan. Saat Anda membeli makanan, sebetulnya Anda tidak hanya membeli makanan tetapi juga kepraktisan. Sayangnya, kepraktisan ternyata berakhir menjadi sampah. Artinya, saat Anda membeli makanan, Anda juga membeli sampah.

Saat Anda membeli nasi rames, yang didapatkan adalah :
  1. Kotak Styrofoam atau karton sebagai wadah 
  2. Kertas berlapis plastik atau plastik bersekat sebagai alas 
  3. Kantong-kantong plastik kecil sebagai wadah lauk agar rasa masing-masing lauk tidak bercampur 
  4. Sendok plastik 
  5. Tisyu 
  6. Tusuk gigi 
  7. Kantong plastik pembungkus sendok, tisu dan tusuk gigi 
  8. Aluminium berlapis plastik kemasan saus sambal 
  9. Kantong kresek untuk membawa kotak makanan Semuanya tidak akan kita makan. 
Belum lagi kalau makanannya ternyata harus dibuang karena kita tidak sanggup memakan seluruhnya.

Tips :
  • Bawa kotak makanan sendiri kalau mau membeli makanan. 
  • Kalau makanan ini akan dimakan di luar, jangan lupa bawa sendok garpunya. 
  • Kalau mempunyai masalah di gigi yang menyebabkan selilitan, bawa sikat gigi juga. Saat ini sudah banyak apotik yang menjual sikat interdental untuk membersihkan selilit dan dapat disimpan secara higienis setelah dipakai dan dibilas.
Sudah saatnya kita yang memutuskan seberapa banyak sampah yang mau kita beli. Jangan mau diatur oleh penjual.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama dalam versi yang lebih singkat
go green Indonesia!

Sampah tisyu

Tisu adalah salah satu jenis sampah yang tidak disediakan tempatnya di gereja selama Aksi Sampah untuk Paska, karena memang sulit untuk menggolongkannya dan tidak ada pemulung yang mau mendaur-ulangnya. Tisu hampir selalu hadir dalam setiap kegiatan menyeka saat ini karena dianggap murah, higienis dan praktis. Karena murah dan praktis, banyak yang meninggalkan saputangan, handuk dan lap yang sama higienisnya yang telah digunakan jauh sebelum tisu dibuat. Semuanya dapat berulang kali dicuci dan dipakai ulang tanpa perlu meninggalkan jejak karbon terlalu banyak.

Aktivitas manusia yang memerlukan penyeka pada masa kini tidak berbeda jauh dibandingkan pada masa lalu. Hampir tidak ada fungsi tisu yang tidak bisa digantikan oleh saputangan, handuk dan lap. Mengingat pengorbanan yang ditanggung oleh bumi demi pembuatan tisu dan pengolahan sampah tisu bekas pakai, mengapa tidak kembali saja menggunakan saputangan, handuk dan lap? Mengganti tisu dengan saputangan, handuk dan lap berarti meniadakan sampah penyeka.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Perlakuan Terhadap Keresek yang Kadung Dimiliki

Jujur, tulisan bagus ini bukan karyaku. Tulisan aslinya ada di sini, di salin dengan seijin pemiliknya.

Merujuk pada ilmu taksonomi, keresek (plastic bag) diklarifikasikan ke dalam spesies “Plastik” yang sudah berkembang biak sekitar 50 tahun silam, dan sekitar 1 juta kantong plastik per menit lahir. Spesies ini mempunyai habitat yang luas juga mampu beradaptasi di segala daerah, hal itu dapat dibuktikan ketika pulang pergi sekolah tiap hari saya selalu melihat mereka sedang berenang-renang menyusur sungai Citarum, wow! Satu lagi kehebatannya, mereka bisa bertahan hidup sampe 100-500 tahun, wow! tanpa makan dan minum pula loh!

Subhanallah, sungguh besar ciptaan-Mu! huss, plastik itu buatan manusia, dibikin dari ampas minyak bumi. Meski si plastik ini bermanfaat tapi namanya juga buatan manusia, pasti lah tidak sempurna, bahkan mungkin merugikan. Uni Emirat Arab aja meng-“haram”-kan penggunaanya karena saking sayangnya pada lingkungan.

Eh tapi kenapa sampe diberi label haram gitu kan kasihan tu?!

Coba cermati fakta berikut

Rata-rata timbunan sampah Kota Bandung adalah 7.500 m3 atau 2.000 ribu ton per hari, dimana setiap orang di Bandung menyumbang sekitar 2,5 liter sampah per hari.

Menurut anggota Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Sobirin Supardiyono, jika komposisi sampah plastik rata-rata 5% dari jumlah itu, setiap hari Bandung mengahsilkan 100 ton sampah plastik. Dengan asumsi ukuran satu kantong plastik 50 x 40 cm dan berat 10 gram, maka sampah plastik di Kota Bandung setara dengan 200 lapangan sepakbola perharinya.

Wow! Tapi kenapa yg dijadiin sampelnya Bandung, pertama saya tinggal disana dan kedua Cuma data ini yang saya temukan, zehaha. Tapi bukan Bandung-nya yang harus dipermasalahkan, sebab hal ini juga hampir dialami kota-kota lainnya. Sampah plastik bertebaran di jalan, trotoar, tong sampah –pasti lah!-, dan menutupi saluran air. Dan jika musim penghujan datang, sudah bisa dipastikan air akan turun dari langit, ya iya lah! Banjir pun menerjang.

Keresek juga terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang punya struktur mirip DDT dalam peptisida, racun tuh! Sesuatu yang berasal dari keburukan pasti kesananya juga akan buruk. Kalau jatuh ke tanah, ekosistem tanahnya akan hancur, kalau jatuh ke air pasti akan kebawa arus tu, zehaha. SAMPAH=RACUN!!!

Jadi kurangilah penggunaan keresek, kalau bisa sih dihentikan kan masih banyak alternatif lainnya, seperti langsung pake tas belanja, atau “keresek ramah lingkungan” bisa juga dicoba tuh. Namun kalau kadung sudah punya keresek, ga apa-apa lah namanya juga khilaf.

Ini beberapa tips yang bisa kita lakukan pada keresek yang sudah dimiliki

JANGAN DIBUANG apalagi kalau dibuangnya sembarangan, ke kepala orang lagi. Jangan juga coba-coba untuk membakar tu keresek, malah bikin masalah lainnya, POLUSI!

SIMPAN baik-baik keresek yang sudah didapat. Usahakan simpan di tempat aman dan tidak lembab, jauhkan dari jangkauan anak-anak, zehaha. Selalu simpan di tas jika mau bepergian, jadi kita bisa menolak penjual yang memberi keresek.

RAWAT seperti mengurus anak. Kalau bisa mandikan dalam air hangat suam-suam kaki, jangan lupa jemur di bawah pancaran matahari pagi, pasti sobat tahu kan berjemur pagi itu sehat.

GUNAKAN KEMBALI pada saat ingin digunakan. Tapi pake buat apa? Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan kantong keresek, yang paling utama pasti buat wadah barang. Terus keresek juga bisa digunakan sebagai hiasan dinding, alas kaki jika ada banjir, pelindung kepala dari hujan, alas buat pijakan standar motor

WARISKAN pada generasi penerus kita, kan keresek itu terbuat dari bahan yang sulit terurai, jadi tidak mungkin rusak dalam 1-2 minggu aja. Perlu waktu yang lama sampai akhirnya sebuah keresek bisa lenyap dari muka bumi.

Lebih baik tidak menerima keresek! meski kresek itu dapetnya mudah malah dikasih cuma-cuma sama penjualnya, coba pikirin mana ada zaman sekarang yang gratis. Air, udara, tanah, dan tentunya bumi tercinta ini pemberian gratis juga dari Allah, mau semua itu jadi berbayar?! Coba pikir-pikir lagi sebelum menerima keresek.

Pasti yang baca posting ini merupakan orang-orang pinter, jadi diharapkan bisa membedakan mana tulisan bermanfaat dan tulisan ngaco. Semoga bermanfaat!
go green Indonesia!

Sampah organik dan biopori

Beberapa tahun yang lalu di jemaat GKI Surya Utama pernah diperkenalkan istilah biopori. Kemudian ada beberapa bor tanah yang diedarkan untuk membuat lubang resapan biopori di halaman-halaman rumah. Setelah sekian tahun, apakah lubang-lubang ini masih terpelihara?

BIOPORI adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk oleh aktivitas makhluk hidup dalam tanah, seperti pengakaran pohon, cacing tanah, rayap dan makhluk mikro lain. Lubang-lubang ini akan terisi oleh udara dan menjadi tempat berlalunya air. Hal ini membuat tanah subur dan dapat menyerap air. Jumlah biopori dapat ditingkatkan dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) dari permukaan tanah. LRB harus diaktifkan dengan memasukkan sampah organik ke dalamnya. Sampah ini menjadi makanan bagi makhluk-makhluk dalam tanah sehingga tetap hidup. Dengan aktifnya makhluk hidup dalam tanah di sekitar LRB, jumlah biopori akan meningkat terus. Dengan demikian LRB dan biopori bersama-sama akan meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Sampah yang dimasukkan ke LRB setelah beberapa waktu akan menyusut karena proses pembusukan. Bila tidak diisi lagi, kehidupan di dalamnya juga akan lenyap, akibatnya pembentukan biopori juga akan berhenti. Karena itu LRB harus selalu diisi.

Dalam Aksi Sampah untuk Paska, gereja tidak mengumpulkan sampah organik karena tempatnya ada di LRB-LRB yang sudah dibuat beberapa tahun yang lalu. Mari menghidupkan kembali LRB-LRB di halaman  rumah kita.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Diet rendah karbon 3

Diet rendah karbon dapat dilakukan di dapur. Berikut ini adalah fakta tentang jejak karbon di dapur :
  • Makin rumit proses pemasakan, makin besar jejak karbon yang kita tinggalkan. 
  • Memasak dalam jumlah banyak sekaligus menggunakan bahan bakar yang tidak berbeda jauh dibanding memasak dalam jumlah sedikit.
  • Makin jauh lokasi pertanian, perkebunan dan peternakan asal bahan mentah makanan dari tempat kita tinggal, makin besar jejak karbon akibat pengangkutan yang menggunakan bahan bakar fosil. 
  • Pertanian memerlukan pupuk yang diproduksi oleh pabrik yang berada di tempat yang jauh juga. Lagi-lagi, diperlukan bahan bakar fosil untuk mengoperasikan pabrik pupuk dan mengangkut pupuk ke lokasi pertanian. 
  • Pertanian organik tidak tergantung pada keberadaan pabrik pupuk sintetis, sehingga jejak karbonnya rendah.
 
Tips :
  1. Kurangi masakan yang memerlukan proses pemasakan panjang 
  2. Bila hanya diperlukan porsi kecil, lebih baik membeli makanan matang daripada memasak 
  3. Pilihlah sumber protein daging yang tidak memerlukan proses pemasakan terlalu lama 
  4. Pilihlah beras, sayur dan buah lokal 
  5. Pilihlah beras, sayur dan buah organik 
  6. Gunakan halaman rumah untuk menanam sayur dan pohon buah-buahan 
 pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama

 go green Indonesia!

Diet rendah karbon 2

Hingga saat ini, seluruh kendaraan bermotor di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Jumlah penumpang yang dapat diangkut oleh sebuah bis adalah 72 orang. Jumlah penumpang yang sama memerlukan 60 buah sepeda motor atau 40 buah mobil. Bila emisi yang dihasilkan untuk menempuh 1 kilometer perjalanan diperbandingkan, penumpang mobil memiliki jejak karbon yang paling tinggi.

Pertimbangkan lebih dahulu rencana bepergian untuk menentukan perlu tidaknya membawa kendaraan bermotor. Ada pilihan-pilihan sarana transportasi lain selain membawa sendiri kendaraan bermotor. Kalau jarak yang akan ditempuh tidak terlalu jauh , tidak perlu berkendaraan. Pergi ke pasar atau toko dekat rumah, dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda. Untuk menempuh jarak jauh, selain sepeda yang sekarang mulai populer, angkutan massal juga bisa menjadi pilihan. Pilihan lain adalah nebeng. Jumlah emisi yang dikeluarkan oleh mobil berpenumpang satu adalah sama dengan berpenumpang 4 atau 6. Nebeng bukanlah hal yang memalukan, tapi gaya hidup bersahabat dengan lingkungan.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Diet rendah karbon 1

Sudah banyak orang mengenal istilah diet rendah kalori, diet rendah lemak , diet rendah gula maupun diet tinggi serat dan menjadikannya sebagai gaya hidup sehatnya. Semuanya merujuk pada pola makan sehat untuk menghindari penyakit-penyakit degeneratif. Bagaimana dengan diet rendah karbon?

Yang dihitung dalam diet rendah karbon adalah emisi gas rumah kaca yang kita hasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar pembentuk gas rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi saat ini adalah senyawa yang mengandung karbon. Karbon dihasilkan oleh semua proses yang menggunakan bahan bakar fosil, yaitu bensin, solar, batubara, elpiji.

Diet rendah karbon diantaranya dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan listrik yang diproduksi dengan menggunakan bahan bakar fosil. Diet rendah karbon adalah usaha mengurangi jejak karbon kita di bumi ini agar masih layak diwariskan kepada anak-cucu. Menjadikan diet rendah karbon sebagai gaya hidup merupakan wujud tanggung jawab dan kepedulian kepada kehidupan anak-cucu di masa yang akan datang.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Udara kotor juga sampah

Sampah adalah sesuatu yang dibuang karena sudah tidak dipakai lagi, tidak hanya terbatas pada sisa sayur, kulit buah,rumput, daun kering, ranting,daging, tulang, sisa-sisa makanan, plastik, kertas,kaca, kaleng, kain, atau logam saja. Sampah juga meliputi limbah air, wc dan udara.

Di Jakarta, asap kendaraan bermotor, roda empat atau roda dua, menyumbangkan 80 persen limbah udara di Jakarta, sisanya berasal dari industri. Pembuangan sampah ke udara dapat dikurangi dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor dan menghemat bahan bakar fosil. Kalau mengendarai mobil pribadi tidak bisa dihindari, pembuangan sampah ke udara dapat dilakukan dengan meninggalkan kebiasaan menyalakan mesin mobil tanpa menjalankan mobil. Kebiasaan ini membuang bahan bakar fosil dengan sia-sia.

Ada 2 bentuk kebiasaan membuang sampah ke udara yang mungkin dilakukan secara tidak sadar, yaitu
  1. Memanaskan mobil setiap pagi sebelum dipakai. Mesin memang harus berputar perlahan pada saat baru digerakkan. Hal ini dapat dilakukan sambil menjalankan mobil perlahan-lahan dahulu dan sedikit demi sedikit dinaikkan putarannya. 
  2. Menyalakan mesin mobil saat parkir demi mendapatkan kesegaran udara dingin AC mobil. Hal ini dapat diperloleh dengan membuka jendela bila mobil diparkir di bawah pohon rindang, atau meninggalkan mobil dalam keadaan mati dan masuk ke dalam gedung yang ber-AC. 

Mari mengurangi peran-serta kita dalam menumpuk sampah udara.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Hemat air 5 - pelestarian air

Salah satu bagian siklus air adalah menyerap ke dalam tanah dan mengalami penjernihan oleh lapisan tanah sebelum diserap oleh tanaman atau digunakan oleh manusia. Banyaknya bangunan beton di kota Jakarta memperpendek siklus air. Pada saat air jatuh ke atas bangunan atau tanah beton di perkotaan, air ini akan mengalir langsung menuju lautan. Lama kelamaan, air yang menguap dari daratan semakin sedikit, sehingga curah hujan juga menurun. Padahal air tawar hanya dapat diperbaharui melalui hujan.

Usaha mempertahankan siklus air dengan memberinya kesempatan menyerap ke dalam lapisan-lapisan tanah akan menjaga kelestarian air bersih yang dapat digunakan oleh manusia. Caranya adalah dengan membuat sumur resapan di setiap rumah tangga. Sumur resapan akan menampung air limbah rumah tangga dan air hujan sehingga tidak mengalir ke selokan dan akhirnya terbuang ke laut.

Cara lain adalah dengan membuat lubang resapan biopori (LRB). LRB berfungsi sebagai sarana untuk mengaktifkan mikroorganisme dalam tanah sehingga membuat lubang-lubang halus (biopori). Banyaknya biopori di dalam tanah menjadikan tanah subur dan meningkatkan penyerapan air oleh tanah. LRB harus terus diisi sampah organik / dapur untuk member nutrisi kepada mikroorganisme sehingga tetap hidup dan aktif membuat biopori.

Mari lestarikan air agar tetap dapat digunakan oleh anak dan cucu kita nanti.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Hemat air 4 - pendaya-gunaan ulang air

Air bersih adalah kebutuhan pokok yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Persoalan air adalah persoalan hidup-mati. Tidak mungkin manusia hidup tanpa air. Karena itu jangan biarkan air bersih mengalir sia-sia. Bahkan air bekas pakaipun masih dapat member kehidupan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan sebelum membuang air bekas pakai :
  • Air bekas mencuci sayur, buah dan daging untuk menyiram tanaman. 
  • Air bilasan sabun mandi untuk merendam pakaian kotor sebelum dicuci untuk menghilangkan bau dan merontokkan partikel kotoran yang kasar. 
  • Air bekas mencuci pakaian dan piring ditampung dalam tong yang diberi penyaring, Hasil saringanya dapat dipakai untuk mencuci sandal, pakaian, mengisi bak penampung air kloset atau menyiram tanaman. 
  • Membuat talang air hujan dan menampungnya. Air yang tertampung digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci benda yang tidak terlalu tinggi hygienitasnya. Air hujan di Jakarta sifatnya asam, karena itu tidak dapat digunakan untuk mengepel keramik atau menyikat lantai kamar mandi. 
  • Menampung air tetesan AC. Dalam sehari AC menghasilkan 3 liter air. Air AC dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau mencuci mobil. 

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama go green Indonesia!

Hemat air 3

Amru Asykari adalah Kepala Sekolah SMART Ekselensia Indonesia. Berikut ini adalah idenya yang muncul pada saat terjadi krisis air di asrama sekolah. Air bersih yang mengalir ke asrama jumlahnya terbatas, bahkan kadang-kadang aliran mati. Situasi krisis air membuat seluruh penghuni asrama harus berhemat. Caranya dengan menerapkan hukum MANDILAH DENGAN 9 GAYUNG.

Mungkin sulit diterapkan, tapi bisa. Inilah caranya: Gayung pertama dan kedua untuk membasuh seluruh tubuh dengan cara mengucurkan air sedikit demi sedikit. Lalu, sabuni tubuh. Dengan gayung ketiga hingga kelima basuhlah tubuh bagian depan dan leher sedikit demi sedikit sambil menggosok hingga sisa sabun hilang. Gayung keenam dan ketujuh untuk membasuh tubuh bagian belakang. Gayung kedelapan untuk mambasuh seluruh tubuh bagian depan. Gayung kesembilan untuk finishing touch yaitu membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi dan lipatan-lipatan tubuh. Jika Anda biasa mandi dengan membasahi kepala, maka air yang dihabiskan lebih sedikit lagi, mungkin hanya 6-7 gayung saja.

Penghematan air juga dapat dilakukan bila mandi menggunakan shower dengan cara mengecilkan debit shower. Aliran PDAM di perumahan elit umumnya lancar, sehingga krisis air bersih nyaris tidak dirasakan penduduknya. Berapapun tagihan PDAM dapat dibayar. Namun hak istimewa ini bukanlah alasan untuk tidak berhemat air, karena air bukan milik pribadi tapi milik 6 milyar penduduk dunia. Sudah waktunya kita berhemat air dan kita bisa memulainya di kamar mandi.

pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Hemat air 2

Penggunaan air bersih warga Jakarta adalah 547,5 juta m3 setahun. Hanya 53% yang disediakan oleh PDAM. Sisanya, 251,8 juta m3 didapat dari air tanah. Padahal potensi air tanah di Jakarta yang dapat dimanfaatkan hanya 188,2 juta m3. Penyedotan air tanah melebihi potensinya menyebabkan penurunan permukaan tanah makin luas wilayah Jakarta yang berpotensi banjir saat musim hujan. Penggunaan air sebetulnya jauh di atas kebutuhan sebenarnya. Sebagian besar banyak yang terbuang sia-sia. Penyia-nyiaan air bersih banyak terjadi di dapur, tempat cuci pakaian dan di carport.

Berikut ini beberapa tips penghematan air dalam kegiatan rutin di rumah :
  1. Gunakan satu gelas khusus untuk air minum sepanjang hari untuk mengurangi jumlah air yang digunakan untuk mencuci gelas kotor. 
  2. Habiskan air minum di gelas sebelum dicuci atau siramkan ke tanaman. 
  3. Hindari mencuci hanya 2 atau 3 potong peralatan makan. Mencuci peralatan makan sekaligus dalam jumlah banyak lebih menghemat air. 
  4. Gunakan baskom atau wastafel double sink sehingga air keran tidak perlu mengalir terus selama mencuci. 
  5. Gunakan sabun bebas fosfat untuk mencuci pakaian. Fosfat dalam deterjen memberikan efek banyak busa sehingga cucian tidak cukup dibilas 1 kali. Mengurangi pembilasan berarti menghemat 10,75 liter air untuk setiap kg pakaian. Penggunaan lerak untuk mencuci pakaian berwarna hanya memerlukan 1 kali pembilasan dan air bekas cucian dapat digunakan untuk menyiram tanaman. 
  6. Gunakan air dalam ember untuk mencuci kendaraan. Penggunaan selang air selama 30 menit saat mencuci mobil berarti membiarkan 180 liter air mengalir sia-sia. 

pernah dimuat di warta jemaat gki surya utama
go green Indonesia!

Hemat air 1

Dari seluruh air yang ada di bumi, hanya ada 3 % air tawar. Sisanya adalah air laut. Dari seluruh air tawar yang ada, 68,7% berwujud sebagai es dan gletser, 30,1% berada di bawah tanah, 0,3% di permukaan bumi dan 0,9% dalam bentuk lain. 0,3% air tawar atau sama dengan 1% dari jumlah air yang ada di bumi inilah yang harus dipakai bersama-sama oleh 6 milyar penduduk dunia. Itulah sebabnya air harus dihemat, didaya-guna-ulangkan dan dilestarikan.

Berikut ini adalah tips penghematan air di kamar mandi, tulisan pertama dari beberapa rangkaian tulisan tentang air.
  1. Cek kondisi sambungan antara pipa air dan keran di setiap titik saluran air yang ada di dalam rumah. Kebocoran jamban dan keran dapat membuang 35 liter air sehari. 
  2. Mandi menggunakan shower lebih menghemat air dibanding menggunakan gayung. Mengurangi waktu mandi 1-2 menit dapat menghemat 150 galon air dalam 1 bulan. 
  3. Tutuplah keran air selama menggosok gigi. Membiarkan keran terbuka selama 2 menit berarti membuang 33 liter air. 
  4. Masukkan botol air di tangki kloset untuk mengurangi pengunaan air saat pembilasan sehingga menghemat antara 15-20 liter air per hari. Atau gunakan kloset dual flush (pembilasan bisa dilakukan sesuai kebutuhan) 
  5. Memasang keran one touch akan menghemat 85% penggunaan air.  

 Pernah dimuat di warta jemaat gki surya utama

go green Indonesia!

Reduce, reuse, recycle

Slogan reduce – reuse – recycle muncul beberapa tahun belakangan ini sebagai rangkaian tindakan mengelola sampah. Reduce berarti mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Reuse berarti menggunakan kembali barang-barang yang dapat dipergunakan lagi. Recycle berarti mengolah barang lama menjadi barang baru yang bermanfaat. Kalau ajakan kegiatan memilah dan mengumpulkan sampah selama masa Pra Paska sungguh-sungguh dilakukan, kita akan menyadari besarnya jumlah sampah kita. Banyak di antaranya yang sesungguhnya tidak perlu ada. Ada kantong-kantong plastik dan tas-tas kertas yang sesungguhnya tidak perlu kita pilah dan kumpulkan seandainya kita membawa tas saat berbelanja. Ada banyak kantong plastik kemasan makanan yang sesungguhnya tidak perlu kita pilah, cuci, jemur dan kumpulkan seandainya kita membawa rantang atau wadah makanan lain saat membeli makanan. Ada banyak kertas yang sebetulnya belum perlu dikumpulkan karena bagian belakangnya masih dapat digunakan. Aksi sampah untuk Paskah mengingatkan kita untuk tidak hanya berpikir bahwa sampah kita dapat didaur ulang tanpa peduli berapa besar jumlahnya. Karena itulah, slogan pengelolaan sampah dimulai dengan kata reduce dan reuse. Recycle adalah tindakan terakhir.
  
Pernah dimuat dalam warta jemaat GKI surya Utama
go green Indonesia!

Rabu, 14 September 2011

Biodegradable plastic bags carry more ecological harm than good

Di-co-pas dari Green wash, exposing false environmental claims

Biodegradable plastic bags – as handed out by Tesco, the Co-op and once even sold by the Soil Association – must be good, surely? They have a magic ingredient that means they self-destruct after a few months, breaking up into tiny pieces made of simple molecules that bugs and fungi can happily munch up. Dozens of major corporations use them, including Pizza Hut, KFC, News international, Walmart and Marriott hotels.

But last week, the European Plastics Recyclers Association warned that they "have the potential to do more harm to the environment than good."

Technically what we are talking about here is "oxo-degradable" plastics. These are plastics made to degrade in the presence of oxygen and sunlight, thanks to the addition of tiny amounts of metals like cobalt, iron or manganese.

British manufacturers – headed by Symphony Technologies of Borehamwood – are at the sharp end of a revolution that could banish bag-strewn beauty spots and back alleys alike.

But the criticisms are twofold. First, some research suggests that the bags don't degrade as well as claimed. And second, priming plastic bags for destruction is itself an ecological crime.

So, do they really biodegrade away to nothing? Symphony, which supplies the Co-op and Tesco, says its bags are "able to degrade completely within about three years, compared to standard bags which take 100 years or longer". Tesco reckons they all decompose within 18 months "without leaving anything that could harm the environment".

But whether it actually happens seems to depend a lot on where the "biodegradable" plastic ends up. If it gets buried in a landfill it probably won't degrade at all because there is no light or oxygen. But what about elsewhere?

Studies of one brand in the US, commissioned by the Biodegradable Products Institute, found that breakdown is very dependent on temperature and humidity. It goes slow in cold weather. And high humidity virtually stops the process, making long, wet winters sound like bad news.

You might think a compost heap full of biodegrading bugs would be ideal. But a recent Swedish study found that polyethylene containing manganese additive stops breaking down when put in compost, probably due to the influence of ammonia or other gases generated by microorganisms in the compost.

And, while most manufacturers say that to put only tiny amounts of metals into the plastic, the US study found that one brand contained "very high levels of lead and cobalt", raising questions about the toxicity of the leftovers. Neither of these studies relates specifically to Symphony's products. But they raise questions.

The European Plastics Recyclers Association last week argued that biodegradable bags are not the right environmental option anyway. Plastic bags take a lot of energy and oil to make so why waste them by creating bags that self-destruct? "It is an economic and environmental nonsense to destroy this value," the recyclers' trade association concluded.

Of course, we consumers can reuse or recycle biodegradable bags as easily as any other kind. Symphony and other manufacturers stress making bags biodegradable is just an insurance policy for those that don't get recycled or reused. But surely we are less likely to bother if we are told the bags are eco-bags that biodegrade.

This European backlash against oxo-biodegradable plastics follows similar rumblings in the US. In March, the New York Times announced it would not be wrapping its paper in bags made of the stuff because claims that the plastic was "100% biodegradable" did not stand up. This followed a ruling last December by an advertising industry watchdog, part of the US Council of Better Business Bureaus, that makers should stop calling the bags "eco-friendly".

(In marked contrast, the UK Periodical Publishers Association two years ago recommended that all its members use oxo-biodegradable film to wrap their magazines)

Industry websites, including Symphony's, do proudly proclaim one green endorsement – that the organic trade body the Soil Association buys their bags. But Clio Turton at the Soil Association told me: "We've had problems with people making these claims. We have asked for them to be removed. It's very frustrating."

Plastic bags are not the biggest environmental issue on the planet, as George Monbiot explained in a blog here recently.

But most of us probably make "bag choices" several times a day. Brits get through 8bn plastic bags a year. For that reason, they are one of the choices that tend to show if we care about the environment or not. And we should be clear. Re-using bags is best. Recycling is second best. Throwing them away in the hope that a magic formula will guarantee their rapid disappearance is laziness, not environmental care. And anybody who tries to persuade us otherwise is guilty of Greenwash.

• This article was amended on Friday 19 June 2009. We should have made clear that the Soil Association no longer sells the biodegradable plastic bags referred to in this article. This has been corrected.

• Do you know of any green claims that deserve closer examination? Email your examples to greenwash@guardian.co.uk or add your comments below


go green Indonesia!