Sabtu, 07 Juni 2008

Duta Lingkungan Hidup

Kemarin secara kebetulan aku menyaksikan acara Ceriwis di TransTV. Bintang tamunya Marshanda. Katanya dia sudah 3 tahun menjadi Duta Lingkungan Hidup. Mungkin diangkat oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Dari bincang-bincang dengan Indy Barenz dan Indra Bekti, terungkap bahwa tidak ada tugas apa-apa yang dibebankan kepada Duta Lingkungan Hidup. Sepertinya juga tidak ada pembekalan apa-apa untuk calon duta lingkungan hidup. Amat menyedihkan kenyataan bahwa Duta Lingkungan Hidup ternyata mendefinisikan sampah organik sebagai sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah anorganik sebagai sampah yang tidak dapat didaur ulang. Seingat saya, 2 tahun yang lalu, Marshanda pernah mengucapkan hal yang sama dan setelah 2 tahun ternyata pengetahuannya masih segitu-gitu saja. Pemahaman yang sangat miskin, tidak sebanding dengan gelarnya sebagai Duta. Jangan-jangan Duta Lingkungan Hidup itu hanya sekedar pajangan KLH saja, sama seperti tong-tong sampah organik-anorganik di halte-halte bus. Bagaimana kalau kita undang Marshanda gabung ke milis gls, supaya setidaknya dalam 1 tahun ini dia bisa menambah pengetahuannya tentang lingkungan?
go green Indonesia!

11 komentar:

  1. Iya memang tuh didaulat jadi duta lingkungan cuma karena mereka seleb aja bukan karena mereka peduli lingkungan...
    Setahu saya hanya beberapa saja yang mengerti mengenai materi lingkungan,
    kayak Valerina Daniel dan Nugie
    Menarik sih kalo mereka mau gabung di GL...ayo kita undangs...

    BalasHapus
  2. Anastiasia Woro Widowati7 Juni 2008 pukul 13.24

    Undang aja tuh... Marshanda... kasihan banget kalo ngomong terus tapi yg di omong keliru.... sudah jadi kewjiban bagi yg tahu untuk memberi tahu supaya die nggak dapet malu... hehehe

    BalasHapus
  3. Aulia Reksoatmodjo7 Juni 2008 pukul 13.28

    ya lebih baik lah karena dia bukan aktivis LSM, daripada ngaku aktivis tapi ngomongnya salah... moso biopori = sumur resapan.

    Tapi jangan hanya Marshanda... ajak yang lain juga, untuk nambah pengetahuannya juga.

    BalasHapus
  4. Saya sepakat, bahwa kalangan seleb yang seringkali ucapan dan tindakannya
    diperhatikan masyarakat, adalah jalan komunikasi menyampaikan pesan ke
    khalayak secara efektif serta efisien.
    Saya sangat setuju, bahwa ketidaktahuan seleb pada isu lingkungan adalah
    "dosa" kita semua yang paham pada isu ini.
    Daripada menambah dosa kita, lebih baik memang seleb diajak berdiskusi
    secara langsung. Saya yakin, mereka pasti senang untuk bergabung.
    Daripada hanya dijadikan bintang tamu dalam sebuah acara lingkungan tanpa
    memahami konteks, selain menjadi juru bicara proyek lingkungan saja.
    Untuk itu, daftar kontak selebriti yang saya miliki (dan mas Torry juga),
    akan saya kirim ke Marc dan Melly (The GLS Mod-Squad) untuk diundang.

    BalasHapus
  5. Yuuk diundang ajah.. tapi jangan karena dia artis terus kita spesial kan yah.. kecuali dia mau berpredikat hewan langka, baru perlu dispesialkan..
    dan kalo gue juga gak yakin.. apa dia baca email2 GLS nantinya.. secara 2 tahun ajah kayaknya nggak baca apa-apa tuh... capek deh punya artis bego jadi duta-dutaan...! (aduh maaf yah ngomongnya ketus, abis sering dikecewakan dengan predikat2 duta ini sih...)

    BalasHapus
  6. Sbenernya yg harus bertanggung jawab adalah mereka yg mengangkat artis2 tsb menjadi duta mereka..... Atas kriteria apa mereka bisa terpilih??? Suka atau tidak suka, artis2 tsb influencenya tinggi.... Kalo informasi yg mereka sampaikan salah...... ya udah... Nah...seharusnya yg mengangkat, harus membekali artis2 tsb. dengan pengetahuan yg memadai.....

    Pak jendral Em, jangan kuatir, kita tidak akan mengistimewakan dia....

    setuju???

    BalasHapus
  7. Aulia Reksoatmodjo10 Juni 2008 pukul 21.55

    Sepengetahuanku dari kasak kusuk dengan Staf Ahli, mereka dipilih jadi Duta karena ada kontrak kerja dengan KLH, jadi mereka dikontrak per sekian tahun, dan berkomitmen sekian % dari penghasilannya didonasikan u/KLH [weleh2....KLH kok dibantu lagi], dan siap kapanpun KLH memanggil tanpa diberi bayaran... atau kalau dibayar pun sesuai standar KLH ratusan ribu gitulah...

    En sepengetahuanku lagi Valerina Daniel saja diharuskan baca segedebok buku atau literatur Lingkungan itupun spesifik tentang Global warming saja karena kebetulan dia harus menulis buku saku tentang CO2 versi Kick the Habit....

    Sepengetahuanku juga sang mantan Putri Indonesia yang salah ngomong Indonesia is my city juga dibekali segedebog buku dan di brief sama temen2 WWF tapi yaaa begitulah temen2 WWF juga sempet ngedumel..... sewaktu dia tetep salah jawab dalam interview.

    Jadi siapa yang salah...., dong deh?

    BalasHapus
  8. yang salah sih kayaknya anggota GL .....udah mau dan tau tentang lingkungan tapi gak jadi seleb, hehehe
    gak deng bcanda....
    Menurut saya mungkin karena konsep Duta Lingkungan KLH masih belum dikemas hingga matang, sepertinya penanganan DUta KLH pun sangat setengah-setengah, mereka muncul hanya dalam event yang butuh Bentang Tamu untuk massa, jadi yang di ekspos itu muka dan body nya si DUta doang, bukan apa yang dia tau ttg lingkungan. Mungkin awalnya supaya isu lingkungan bisa masuk ranah "gaul" dan"komersil" serta gayung bersambut ketika para seleb butuh "area permainan" yang masih minim pesaing.

    Tapi sekarang simpel aja gimana untuk "kunjungan hijau" GL berikutnya kita ajak tuh duta lingkungan supaya bisa belajar banyak juga, kayak terakhir di KARINDA saya yakin banyak duta lingkungan yang masih belum tau ttg materi disana...

    ayo bung -em- ......next trip!

    BalasHapus
  9. the best idea!!! gw sbg Duta lingkungan juga merasa artis-artis itu ga pantas didaulat mjd duta LH coz mereka cuma modal tampang dan omong doang, ga ada action! Ga sombong si walaupun gw ma tmn2 yg juga duta LH KalBar bkn dr kalangan artis tp pengetahuan kita jauh dari layak apalagi tugas Duta LH itu khan mengangkat isu lingkungan hidup mjd isu global dgn tujuan menyelamatkan bumi ini dari ancaman kerusakan. Bravo environtment!

    BalasHapus
  10. sori kalu bedah dikit ya mohon maaf aja nih.
    ngak salah tahun 2007 Dinas kehutana mengadaka pemilihan putra n putri rimbawab 2007 di cibubur dalam kegiatan pernias saka yang ada di bawah naungan dinas kehutanan.
    tapi kok ngak di manfaat kan mereka yang per wakilan dari masing2 provinsi itu.

    indonesi masi belum bisa juga keluar dari tradisi kunonya ya?????
    cuma bisa kometar n mencela aja.

    tapi utuk berbuat masi setegah-setagah aja..........

    BalasHapus
  11. menurut aku....
    tidaklah penting jika kita harus terus saling mencela, karena sebenarnya mereka adalah bagian dari kita para anak muda yang cinta dengan lingkungan dan selalu ingin mengabdikan diri untuk menjaga lingkungan juga...

    bagi temen-temen yang katanya lebih tau dari mereka,tidak ada salahnya kita saling berbagi pengetahuan dan informasi..
    bukan berarti karena mereka seorang duta lantas mereka tidak boleh melakukan kesalahan karena sejatinya setiap manusia pasti pernah khilaf dan kita yang sadar tentu wajib mengingatkan mereka...

    dan kita punya tujuan yang sama yaitu mengajak berbagai pihak untuk kembali peduli terhadap lingkungan..INGAT!!!!!

    bukan saatnya lagi kita menjatuhkan orang lain karena belum tentu kita dapat melakukan tugas itu lebih baik dari mereka, yang lebih bijak adalah kita bersatu padu saling mendukung dan merapatkan barisan untuk selalu menjaga lingkungan ini agar tetap lestari..

    bumi ini perlu perhatian kita SEGERA....

    moga sukses tuk kita semua ya....
    salam lestari..

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar di sini