Keranjang Takakura terdiri atas beberapa bagian, yaitu keranjang bertutup (bisa menggunakan laundry box), kardus bekas mi instan atau air minum dalam kemasan, bantalan sekam, kain penutup dan starter kompos yang terdiri atas campuran kompos jadi, sekam dan serutan kayu.
Starter kompos diisikan ke dalam kardus, yang sudah diberi lubang-lubang untuk sirkulasi udara, setinggi 2/3 tinggi kardus. Pada dasar keranjang diletakkan bantalan sekam untuk mencegah lalat masuk dan bertelur di dalamnya. Kemudian di atasnya diletakkan kardus berisi starter kompos. Di atas starter kompos diletakkan lagi bantalan sekam. Lalu ditutup selembar kain, baru kemudian keranjang ditutup. Keranjang diletakkan di atas batu-bata untuk sirkulasi udara di bawah keranjang.
Proses pengomposan berlangsung cepat. Jadi meskipun ruang yang tersedia hanya 1/3 kardus, ruangan ini baru akan penuh setelah 3 bulan dengan pengisian sampah dapur 1 kg perhari.
Saat ini, aku membuang sampah dapur yang agak keras, seperti bonggol jagung, bonggol sisir pisang dan tulang ikan ke LRB. Sedangkan sampah dapur lainya, setelah dipotong kecil-kecil (kebiasaan memotong sampah dapur menjadi kecil-kecil sudah kulakukan selama 1,5 tahun ini agar sampah mudah dimasukkan ke dalam LRB), kumasukkan ke dalam keranjang Takakura.
Keranjang Takakuraku sudah berumur 1 minggu. Selama ini, setiap hari aku memeriksa kehangatannya dan kelembabannya, kondisinya baik terus. Mudah-mudahan proyekku kali ini berhasil.
