Senin, 30 April 2012

Pemeliharaan Lubang Resapan Biopori



Satu-satunya cara memelihara LRB-LRB yang sudah dibuat adalah dengan mengisinya dengan sampah organik. LRB baru berfungsi sesuai namanya sebagai resapan biopori bila diisi oleh sampah organik.  Sampah organik adalah semua jenis sampah yang dapat membusuk, seperti rumput, daun kering, kulit buah, batang sayur yang tidak termakan, ampas kelapa, sisa makanan. Sampah ini akan dicerna oleh makhluk-makhluk hidup di dalam tanah, sehingga lama kelamaan akan menyusut.  Setelah isi menyusut, LRB harus diisi sampah lagi.  Artinya selama penghuni rumah masih beraktivitas, sampah organik akan terus diproduksi dan LRB tidak akan pernah kosong.

Untuk mencegah tikus, kucing atau anjing mengais-ngais isi LRB, pengisian sampah ke dalam lubang sebaiknya sampai 10 cm di bawah permukaan tanah.  Selain itu, sampah daging, tulang dan unsur-unsur hewan lainnya sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam LRB.

Jenis sampah organik lain yang sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam LRB adalah biji buah-buahan dan batang tanaman yang berakar, karena berpotensi tumbuh menjadi tanaman. Tanaman dari biji-bijian ini akan tumbuh tidak terkendali dan merusak keindahan pekarangan.

Bila jumlah sampah organik lebih besar daripada daya tampung LRB, proses pembusukan dapat dipercepat dengan memasukkan mikro organisme ke dalam LRB. Ada banyak sumber mikro organisme yang dapat membantu proses pembusukan, di antaranya air tape, nasi basi, bonggol pisang, tempe dan makanan fermentasi lainnya. 

Seperti yang dimuat dalam warta jemaat gki surya utama 29 april 2012
go green Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar di sini