Seperti yang akan dimuat dalam majalah Bethlehem terbitan GKI Surya Utama edisi 2011 (dengan sedikit perubahan)
Peristiwa Natal sering diartikan sebagai saatnya memberi, sehingga muncul tradisi memberikan hadiah Natal. Ada baiknya memikirkan kembali apakah kerabat yang selama ini ada dalam daftar penerima hadiah Natal Anda betul-betul membutuhkannya? Anak-anak tidak perlu dikeluarkan dari daftar, namun bentuk hadiah perlu dipertimbangkan. Sedapat mungkin hindari pemberian mainan yang menggunakan baterai, karena baterai nantinya akan menjadi sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun). Kalau baterai tetap diperlukan, gunakan baterai yang dapat diisi-listrik-ulang. Kerabat lain dan relasi umumnya tidak terlalu memerlukan hadiah Natal. Hadiah Natal lebih berfungsi sebagai penjaga tali silaturahmi. Karena itu dana hadiah Natal untuk kerabat dan relasi dapat dialihkan kepada partisipasi dana pada kegiatan pemeliharaan lingkungan hidup atas nama kerabat yang akan diberi hadiah.
Ada banyak kegiatan pemeliharaan lingkungan yang memerlukan keterlibatan masyarakat agar dapat berjalan langgeng, misalnya mengadopsi pohon, badak Jawa, elang, orang utan, terumbu karang, penyu. Atau menjadikan mereka sebagai suporter lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan seperti Jakarta Green Monster, WALHI, WWF, Green Peace atau yang lainnya. Pemberian alternatif seperti ini selain bermanfaat bagi lingkungan, juga merupakan cara mengajak kerabat Anda untuk mempedulikan lingkungan.
Bila Anda menganggap hadiah Natal tetap harus diberikan dan sampai kepada kerabat Anda, berikan hadiah yang menumbuhkan rasa cinta lingkungan, misalnya :
- bibit tanaman
- kue yang dikemas dalam lunch box yang dapat dipakai berulang kali
- keranjang Takakura atau komposter lain berikut petunjuk pemakaiannya
- kursus bertanam sayur organik
- tiket wisata menanam mangrove, mencangkok terumbu karang, menangkar penyu hijau atau wisata lingkungan lainnya
Hadiah-hadiah seperti ini sifatnya personal dan unik sehigga tak terlupakan oleh penerimanya. Selain itu, dapat diberikan tanpa menggunakan kertas pembungkus. Asal tahu saja, untuk menghasilkan 1 kg kertas pembungkus yang umumnya digunakan hanya 1 kali memerlukan 1,3 kg batubara dan prosesnya melepaskan 3,5 kg CO2 ke udara.
Bila Anda memutuskan tetap memberikan hadiah seperti tahun-tahun yang lalu, hindari produk-produk impor karena untuk mendatangkannya harus menempuh ribuan kilometer dan memerlukan bahan bakar fosil untuk transportasinya. Selain itu, gunakan sesedikit mungkin pembungkus maupun pernak-pernik hiasan dari bahan sintetis. Pembungkus tidak harus terbuat dari kertas. Cobalah membuat pembungkus sendiri dari selendang, handuk, atau taplak meja yang dapat digunakan juga sehingga hadiah Natal tidak menyisakan sampah. Ada seni membungkus menggunakan kain yang disebut furoshiki. Seni furoshiki yang membungkus hadiah Natal akan menambah nilai pemberian Anda.
Kalau memang perlu membeli kertas pembungkus, gunakan kertas daur ulang dan hindari kertas berlapis metalik mengkilat atau kertas berlaminasi karena keduanya lebih sulit didaur ulang. Gunakan selotip sesedikit mungkin atau menggantinya dengan pita, dengan demikian kertas pembungkus dapat dibuka tanpa merusaknya sehingga dapat digunakan lagi. Sentuhan akhir dapat dibuat dengan bahan alami, misalnya daun pinus dan buah pinus kering.
Bila Anda menerima hadiah, lepaskan pernak-pernik hiasan dan buka kertas pembungkusnya dengan hati-hati. Pernak-pernik dapat digunakan untuk dekorasi pohon natal atau rumah. Kertas pembungkus dapat digunakan lagi untuk membungkus hadiah yang lebih kecil, menyampul buku atau kertas catatan di samping telepon. Bila hadiah yang Anda terima ternyata tidak Anda perlukan, sumbangkan kepada orang lain yang lebih memerlukannya.
NB :
Jakarta Green Monster (JGM) merupakan perkumpulan relawan lahan basah Jakarta yang mulai beraktifitas di Suaka Margasatwa Muara Angke sejak tahun 2005. Kegiatan JGM difokuskan pada usaha perlindungan lahan basah yang masih dimiliki Jakarta dengan melibatkan seluruh warga Jakarta dan stakeholder terkait, seperti sektor swasta sampai institusi pemerintah. Kegiatan yang dilakukan antara lain pendidikan lingkungan, kampanye lingkungan, riset monitoring dan pendampingan masyarakat.
WWF (World Wild-life Fund) adalah organisasi yang memperjuangkan perlindungan satwa dunia yang memiliki perwakilan di Indonesia. Telp 021-5761 076 (pada hari dan jam kerja) atau e-mail contactcenter@wwf.or.id
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) adalah organisasi lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. Berkantor di Jl. Tegalparang Utara 14, Mampang-Jakarta Selatan 12790. Telp 021 7919 3363/7941 673
Green Peace adalah organisasi yang berjuang untuk mempersaksikan dan menyelmaatkan kerusakan lingkungan melalui konfrontasi tanpa kekerasan. Perjuangan dapat terus berlansung dengan dukungan dana dari masyarakat secara perorangan. Organisasi ini bergerak secara independen, tidak untuk kepentingan politik atau komersial pihak tertentu.
BEBERAPA PROGRAM ADOPSI SATWA DAN POHON DI INDONESIA
Rhino Care diselenggarakan oleh WWF bagi badak bercula satu. Donasi dapat diberikan secara berkelanjutan (Nature Guardian) atau satu kali (Sahabat Satwa & WWF Ranger). Kontak email gift4earth@wwf.or.id
Adopsi pohon merupakan usaha memperluas kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Adopsi 1 buah pohon dengan masa pemeliharaan 3 tahun dapat diberikan senilai Rp 108.000. Adopsi dapat dilakukan secara kolektif melalui 89,2 FM Green Radio yang beralamat di Jl. Utan Kayu No. 68H Jakarta Timur 13120. Tlp. 021-8573388. Adopsi dalam jumlah besar (400 pohon untuk lahan 3 hektar) melalui Conservation International Indonesia. (CP : Agus Sriyanto 0813 1095 9904, 021-7883 8624, email : asriyanto@conservation.org atau Anton Ario 0812 9363 308, 0251-224 963, email : aario@conservation.org
Suaka Elang di Taman Nasional Halimun-Salak. Orang Tua asuh akan mendapatkan laporan perkembangan elang yang di adopsi setiap 3 bulan sekali. Suaka Elang berkantor di Komplek Gedung PHKA Bogor Jl. Ir. H. Djuanda No. 15 Lt.2/55 Bogor 16001Jawa Barat- Indonesia. Email info@suakaelang.org
Adopsi orang utan merupakan program The Borneo Orangutan Survival (BOS)Foundation. Adopter akan mendapatkan sertifikat adopsi, foto orangutan yang diadopsi, cerita latar belakang orangutan yang diadopsi dan laporan perkembangan minimal 6 bulan sekali. Kontak email : bosfundraising@orangutan.or.id
Adopsi terumbu karang diprakarsai oleh WWF. Donasi dapat diberikan melalui http://mycoraltriangle.wwf.or.id/coralweb/ dan donatur dapat menentukan sendiri lokasi terumbu karang yang akan diadopsi. Dana yang terkumpul akan dipakai untuk membiayai konservasi di kawasan Coral Triangle tersebut yang meliputi enam negara, yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Pulau Solomon, dan Timor Leste. Selain itu, masih banyak lembaga-lembaga lokal yang memfasilitasi adopsi terumbu karang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar di sini