Minggu, 18 Desember 2011

Kartu Natal, perlukah?

Seperti yang dimuat dalam warta jemaat GKI Surya Utama 18 Desember 2011 (dengan sedikit perubahan)


Satu minggu lagi Natal. Salah satu persiapan yang umum dilakukan menjelang Natal adalah membeli kartu Natal. Mari berpikir ulang sebelum membelinya tahun ini. Seberapa banyak kita perlu mengirimkan kartu Natal? Sebagian besar orang yang hendak kita berikan ucapan dapat kita jumpai di gereja dan di tempat kerja. Ucapan selamat secara langsung dan diiringi jabat tangan merupakan cara paling tradisional dan memiliki makna mendalam bila diucapkan setulus hati. Sebagian lagi memiliki pesawat telepon atau akun di media sosial. Ucapan selamat melalui e-card, SMS, MMS, BBM, Facebook atau media lain merupakan hal yang lumrah saat ini. Cukup menggunakan salah satunya agar ucapan tidak menjadi basi dan penggunaan energi listrik untuk mengirimkan pesan elektronik tidak menjadi sia-sia. Sisanya adalah kerabat yang sudah pasti tak ditemui di gereja atau di tempat kerja dan tidak memiliki perangkat komunikasi di atas. Hanya merekalah yang berhak menerima ucapan selamat melalui kartu.

Membatasi pengiriman kartu Natal berarti turut berperan mengurangi penebangan pohon sebagai bahan baku kartu Natal. Untuk membuat 3000 lembar kartu membutuhkan pengorbanan 1 batang pohon. Belum termasuk bahan bakar fosil yang digunakan untuk memprosesnya menjadi kartu serta gas karbondioksida yang dilepaskan selama proses pembuatan. Padahal, jarang dijumpai penggunaan kartu Natal lebih dari satu kali. Artinya setelah sampai kepada penerimanya, kartu Natal akan menjadi sampah.

Bila kartu Natal memang harus dikirimkan, pilihlah kartu Natal dari bahan-bahan daur ulang atau yang hasil penjualannya didonasikan untuk kegiatan sosial. Atau buat sendiri kartu ucapan Natal Anda dari bahan-bahan yang bekas. Bila Anda menerima kartu Natal, jangan membuangnya. Kartu Natal bekas dapat digunakan misalnya untuk penahan lelehan lilin, pembatas buku, dekorasi Natal atau lainnya. Bisa juga dipakai lagi sebagai kartu ucapan. Dengan mencantumkan alasan pengguna-ulangan kartu demi masa depan bumi yang lebih baik pada kartu Natal bekas, kartu Natal daur ulang mempunyai nilai lebih daripada sekedar ucapan selamat Natal.

Rayakan Natal tahun ini dengan lebih berpihak kepada nasib ibu bumi kita.

go green Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar di sini