Jumat, 04 April 2008

Biopori dan Lubang Resapan Biopori

BIOPORI adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk oleh aktivitas makhluk hidup dalam tanah, seperti pengakaran pohon, cacing tanah, rayap dan makhluk mikro lain. Lubang-lubang ini akan terisi oleh udara dan menjadi tempat berlalunya air. Hal ini membuat tanah subur dan meningkatkan daya serap tanah terhadap air. Makin banyak biopori, makin besar air yang dapat diserap tanah.

Makin banyaknya tanah di Jakarta yang ditutupi bangunan beton, maka daya tampung tanah terhadap air makin berkurang. Daya serap tanah Jakarta terhadap air nyaris tidak ada. Karena itu air hujan hampir seluruhnya mengalir ke laut, pakai antre lagi! Jadi banjir. Sedikit sekali yang menyerap ke tanah, karena itu jumlah air tanahpun makin menyusut. Akibatnya intrusi air laut ke air tanah Jakarta. Air sumur jadi payau bahkan asin.

Bila biopori dibuat lebih banyak, daya serap tanah Jakarta dapat ditingkatkan. Sehingga jumlah air yang mengalir di permukaan tanah berkurang. Bila semua rumah di Jakarta , mudah-mudahan banjir dapat dikurangi. Bagaimana cara menambah jumlah biopori?

Ada teknologi yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian IPB untuk meningkatkan jumlah biopori, yaitu dengan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB). Lubang ini dapat dibuat di tanah, di dasar saluran yang semula digunakan untuk mengalirkan air hujan, bahkan di tempat yang sudah dicor semen. Lubang dibuat dengan diameter 10 cm sedalam 80 - 100 cm. Ada bor tanah yang dapat dioperasikan dengan mudah. Gambarnya terlampir. Untuk membuat 1 LRB dengan tenaga perempuan diperlukan waktu kira-kira 10-20 menit, tergantung kekerasan tanah.

LRB akan menampung air hujan, sehingga lebih banyak yang diserap tanah. LRB dapat diaktifkan dengan memasukkan sampah organik ke dalamnya. Sampah ini menjadi makanan bagi makhluk-makhluk dalam tanah sehingga tetap hidup. Sampah akan di-dekomposisi dan hasilnya adalah pupuk kompos. Dengan aktifnya makhluk hidup dalam tanah di sekitar LRB, maka jumlah biopori akan meningkat terus.
Dengan demikian LRB dan biopori bersama-sama akan meningkatkan daya serap tanah terhadap air.

Dengan memasukkan sampah ke dalam LRB, produk gas yang membentuk efek rumah kaca akan berkurang. Dengan demikian, selain bermanfaat mengurangi resiko banjir, pembuatan LRB ini mengurangi pemanasan global. Efek lainnya, jumlah genangan air juga berkurang. Hal ini secara tidak langsung akan mengurangi resiko penyebaran penyakit demam berdarah, malaria dan kaki gajah.

Lihat juga :
Biopori, teknologi tepat guna ramah lingkungan
Biopori menurut Om Wiki

Biopori dalam blog :
Biopori di halaman rumah
Diani Budiarto : Memperbanyak sumur biopori
Abusya : Biopori untuk bumi kita
Agastya Candrawan : Biopori, tips langkah kecil menyelamatkan bumi
Anak cucu : Biopori yang anti banjir
Anak cucu : Biopori
ALL ABOUT DINA : Dengan biopori, s'lamatkan Bandung dari...
Blog gue : Biopori
Biopori menopang kehidupan tanah
Biopori agaenst banjir kanal
Yagitudeh : Biopori
Sampah diolah menjadi berkah : Pengomposan anaerob berbau busuk
Hati beriman : Kecil lubangnya besar manfaat
Ikankoi : Mencegah banjir lewat lubang serapan biopori
John Herf : Biopori sebagai peresap air yang mengatasi banjir dan sampah
BROKENEARTH : Kamir R. Brata Penemu teknologi biopori
Marumpa : Ada kompos dan lubang biopori di musrenbang
For the beauty of this earth : Lubang biopori bisa cegah banjir
Wastumaya : Arsitek, pakailah biopori

go green Indonesia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar di sini