Amru Asykari adalah Kepala Sekolah SMART Ekselensia Indonesia. Berikut ini adalah idenya yang muncul pada saat terjadi krisis air di asrama sekolah. Air bersih yang mengalir ke asrama jumlahnya terbatas, bahkan kadang-kadang aliran mati. Situasi krisis air membuat seluruh penghuni asrama harus berhemat. Caranya dengan menerapkan hukum MANDILAH DENGAN 9 GAYUNG.
Mungkin sulit diterapkan, tapi bisa. Inilah caranya:
Gayung pertama dan kedua untuk membasuh seluruh tubuh dengan cara mengucurkan air sedikit demi sedikit. Lalu, sabuni tubuh. Dengan gayung ketiga hingga kelima basuhlah tubuh bagian depan dan leher sedikit demi sedikit sambil menggosok hingga sisa sabun hilang. Gayung keenam dan ketujuh untuk membasuh tubuh bagian belakang. Gayung kedelapan untuk mambasuh seluruh tubuh bagian depan. Gayung kesembilan untuk finishing touch yaitu membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi dan lipatan-lipatan tubuh. Jika Anda biasa mandi dengan membasahi kepala, maka air yang dihabiskan lebih sedikit lagi, mungkin hanya 6-7 gayung saja.
Penghematan air juga dapat dilakukan bila mandi menggunakan shower dengan cara mengecilkan debit shower.
Aliran PDAM di perumahan elit umumnya lancar, sehingga krisis air bersih nyaris tidak dirasakan penduduknya. Berapapun tagihan PDAM dapat dibayar. Namun hak istimewa ini bukanlah alasan untuk tidak berhemat air, karena air bukan milik pribadi tapi milik 6 milyar penduduk dunia. Sudah waktunya kita berhemat air dan kita bisa memulainya di kamar mandi.
pernah dimuat dalam warta jemaat gki surya utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar di sini